Rabu, 03 Februari 2021

Mengenal Kriptorkidisme, Kelainan Testis yang Dialami Anak Oki Setiana Dewi

 Selebritis Oki Setiana Dewi melahirkan anak keempat pada November 2020. Bayi laki-lakinya itu ia beri nama Sulaiman Ali Abdullah. Berbeda dengan bayi baru lahir pada umumnya, Sulaiman tidak menangis saat dilahirkan.

Sejak lahir, Oki sudah membawa buah hatinya ke beberapa dokter spesialis. Setelah diperiksa, Sulaiman ternyata mengalami beberapa kelainan.


"Mungkin teman-teman nanya, kenapa Sulaiman dibawa ke dokter endokrin, cek kromosom, ke dokter urologi. Setelah sebelumnya ke dokter paru, jantung, THT, saraf, dan lain-lain," kata Oki dalam akun YouTube miliknya, Selasa (2/2/2021).


"Saya cuma cerita supaya nanti kalau teman-teman mengalami anaknya seperti Sulaiman, tidak terkaget-kaget bahwa ada kelainan seperti ini," imbuhnya.


Oki menjelaskan, buah hatinya mengidap kriptorkidisme, undescended testicle atau testis yang belum turun. Pada kasus tersebut, anak laki-laki lahir dengan penis, namun tanpa testis.


Ketika Sulaiman lahir, dokter sempat memutuskan untuk tidak membuat akte kelahiran lebih dulu lantaran kelamin Sulaiman belum bisa diketahui. Tentu, hal itu membuat Oki terkejut.


"Jadi, itu buat saya agak shock karena ada bayi yang lahir dengan dua kelamin. Saat itu, Sulaiman penisnya ada tapi testisnya belum ada. Di USG nggak ketemu," terang Oki.


Dokter spesialis endokrin kemudian menyuntikan sesuatu pada Sulaiman untuk mengetahui apakah di tubuhnya terdapat testosteron, alias hormon pria yang diproduksi alami oleh tubuh. Setelah disuntik, diketahui bahwa Sulaiman memiliki testosteron yang menandakan dirinya berjenis kelamin laki-laki.


Selain mengalami kriptorkidisme, anak keempat Oki ini mengalami laringomalasia dan hipotonia. Walhasil, ia harus menjalani fisioterapi.


Apa itu sebenarnya laringomalasia dan hipotonia?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://nonton08.com/movies/the-deep-3/


Alat Tes Corona GeNose Beredar di Lapak Online, Harga Sampai Rp 99 Juta!


Alat tes Corona buatan anak bangsa GeNose C-19 rupanya banyak ditawarkan di lapak-lapak online. Harganya variatif, ada yang menawarkan dengan harga Rp 99 juta!

"Barang ini ready. Silakan diorder," jawab salah seorang pelapak saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).


Dalam deskripsi, dijelaskan bahwa harga yang tercantum sudah termasuk garansi resmi dan 100 kit kantong napas. Alat tes Corona GeNose C-19 bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) dalam hembusan napas.


Di lapak lain, harga yang ditawarkan untuk alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini cukup beragam. Mulai dari Rp 70-an juta hingga nyaris Rp 100 juta.


Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menyebut distribusi GeNose dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk ini adalah Rp 62 juta perunit dan belum termasuk pajak.


"Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut. Dan saat ini telah ada tiga distributor resmi GeNose C19 dan menyusul tiga distributor lainnya," tegas Hargo.


Menurut Hargo, saat ini GeNose belum ditawarkan melalui situs belanja online atau e-commerce. Karenanya, ia meminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tawaran produk GeNose yang dijual melalui distributor resmi.


Selain itu, ditegaskan bahwa GeNose C-19 saat ini diprioritaskan untuk penanganan COVID-19 di layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus, dan perusahaan.


"Dan dalam tahap ini belum diprioritaskan untuk skala rumah tangga atau perseorangan," kata Hargo.

https://nonton08.com/movies/into-the-deep/

Update Kondisi Terkini RSD Wisma Atlet, Tingkat Hunian Turun 20 persen

 Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, membeberkan update mengenai RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran. Disebutkan, saat ini hunian pasien Corona di RSD Wisma Atlet mencapai 58,7 persen. Artinya menurun 20 persen dari hunian sebelumnya.

"Kalau kita lihat minggu lalu, bahkan pernah 80 persen kemudian turun 77 persen. Dan kemarin datanya 58,7 persen dan laporan pagi tadi adalah 58,49 persen dari hunian tersiapkan," jelas dr Tugas dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Selasa (2/2/2021).


dr Tugas menyebut sebagian besar pasien Corona yang dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran akan dipulangkan jika selama 3 hari tidak ada gejala.


"Sebagian besar kita pulangkan, memang sudah sesuai dengan kriteria mereka dirawat, minimal 3 hari tidak ada gejala kemudian bisa pulang" tambahnya.


Sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan Indonesia, dr Tugas menuturkan bahwa pasien Corona dengan gejala ringan akan dirawat di Wisma Atlet akan dirawat selama 15 hari.


Pada kesempatan yang sama, dr Tugas mengungkap jumlah pasien Corona COVID-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet saat ini mencapai 3.506 pasien.


"Saat ini kita sedang merawat 3.506 dan memang ini kita lihat penurunan, mudah-mudahan suatu hal yang memang betul menurun," pungkas dr Tugas.

https://nonton08.com/movies/braindead/


Mengenal Kriptorkidisme, Kelainan Testis yang Dialami Anak Oki Setiana Dewi


Selebritis Oki Setiana Dewi melahirkan anak keempat pada November 2020. Bayi laki-lakinya itu ia beri nama Sulaiman Ali Abdullah. Berbeda dengan bayi baru lahir pada umumnya, Sulaiman tidak menangis saat dilahirkan.

Sejak lahir, Oki sudah membawa buah hatinya ke beberapa dokter spesialis. Setelah diperiksa, Sulaiman ternyata mengalami beberapa kelainan.


"Mungkin teman-teman nanya, kenapa Sulaiman dibawa ke dokter endokrin, cek kromosom, ke dokter urologi. Setelah sebelumnya ke dokter paru, jantung, THT, saraf, dan lain-lain," kata Oki dalam akun YouTube miliknya, Selasa (2/2/2021).


"Saya cuma cerita supaya nanti kalau teman-teman mengalami anaknya seperti Sulaiman, tidak terkaget-kaget bahwa ada kelainan seperti ini," imbuhnya.


Oki menjelaskan, buah hatinya mengidap kriptorkidisme, undescended testicle atau testis yang belum turun. Pada kasus tersebut, anak laki-laki lahir dengan penis, namun tanpa testis.


Ketika Sulaiman lahir, dokter sempat memutuskan untuk tidak membuat akte kelahiran lebih dulu lantaran kelamin Sulaiman belum bisa diketahui. Tentu, hal itu membuat Oki terkejut.


"Jadi, itu buat saya agak shock karena ada bayi yang lahir dengan dua kelamin. Saat itu, Sulaiman penisnya ada tapi testisnya belum ada. Di USG nggak ketemu," terang Oki.


Dokter spesialis endokrin kemudian menyuntikan sesuatu pada Sulaiman untuk mengetahui apakah di tubuhnya terdapat testosteron, alias hormon pria yang diproduksi alami oleh tubuh. Setelah disuntik, diketahui bahwa Sulaiman memiliki testosteron yang menandakan dirinya berjenis kelamin laki-laki.


Selain mengalami kriptorkidisme, anak keempat Oki ini mengalami laringomalasia dan hipotonia. Walhasil, ia harus menjalani fisioterapi.


Apa itu sebenarnya laringomalasia dan hipotonia?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://nonton08.com/movies/batman-the-killing-joke/