Selebritis Oki Setiana Dewi melahirkan anak keempat pada November 2020. Bayi laki-lakinya itu ia beri nama Sulaiman Ali Abdullah. Berbeda dengan bayi baru lahir pada umumnya, Sulaiman tidak menangis saat dilahirkan.
Sejak lahir, Oki sudah membawa buah hatinya ke beberapa dokter spesialis. Setelah diperiksa, Sulaiman ternyata mengalami beberapa kelainan.
"Mungkin teman-teman nanya, kenapa Sulaiman dibawa ke dokter endokrin, cek kromosom, ke dokter urologi. Setelah sebelumnya ke dokter paru, jantung, THT, saraf, dan lain-lain," kata Oki dalam akun YouTube miliknya, Selasa (2/2/2021).
"Saya cuma cerita supaya nanti kalau teman-teman mengalami anaknya seperti Sulaiman, tidak terkaget-kaget bahwa ada kelainan seperti ini," imbuhnya.
Oki menjelaskan, buah hatinya mengidap kriptorkidisme, undescended testicle atau testis yang belum turun. Pada kasus tersebut, anak laki-laki lahir dengan penis, namun tanpa testis.
Ketika Sulaiman lahir, dokter sempat memutuskan untuk tidak membuat akte kelahiran lebih dulu lantaran kelamin Sulaiman belum bisa diketahui. Tentu, hal itu membuat Oki terkejut.
"Jadi, itu buat saya agak shock karena ada bayi yang lahir dengan dua kelamin. Saat itu, Sulaiman penisnya ada tapi testisnya belum ada. Di USG nggak ketemu," terang Oki.
Dokter spesialis endokrin kemudian menyuntikan sesuatu pada Sulaiman untuk mengetahui apakah di tubuhnya terdapat testosteron, alias hormon pria yang diproduksi alami oleh tubuh. Setelah disuntik, diketahui bahwa Sulaiman memiliki testosteron yang menandakan dirinya berjenis kelamin laki-laki.
Selain mengalami kriptorkidisme, anak keempat Oki ini mengalami laringomalasia dan hipotonia. Walhasil, ia harus menjalani fisioterapi.
Apa itu sebenarnya laringomalasia dan hipotonia?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
https://nonton08.com/movies/the-deep-3/
Alat Tes Corona GeNose Beredar di Lapak Online, Harga Sampai Rp 99 Juta!
Alat tes Corona buatan anak bangsa GeNose C-19 rupanya banyak ditawarkan di lapak-lapak online. Harganya variatif, ada yang menawarkan dengan harga Rp 99 juta!
"Barang ini ready. Silakan diorder," jawab salah seorang pelapak saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
Dalam deskripsi, dijelaskan bahwa harga yang tercantum sudah termasuk garansi resmi dan 100 kit kantong napas. Alat tes Corona GeNose C-19 bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) dalam hembusan napas.
Di lapak lain, harga yang ditawarkan untuk alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini cukup beragam. Mulai dari Rp 70-an juta hingga nyaris Rp 100 juta.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menyebut distribusi GeNose dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk ini adalah Rp 62 juta perunit dan belum termasuk pajak.
"Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut. Dan saat ini telah ada tiga distributor resmi GeNose C19 dan menyusul tiga distributor lainnya," tegas Hargo.
Menurut Hargo, saat ini GeNose belum ditawarkan melalui situs belanja online atau e-commerce. Karenanya, ia meminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tawaran produk GeNose yang dijual melalui distributor resmi.
Selain itu, ditegaskan bahwa GeNose C-19 saat ini diprioritaskan untuk penanganan COVID-19 di layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus, dan perusahaan.
"Dan dalam tahap ini belum diprioritaskan untuk skala rumah tangga atau perseorangan," kata Hargo.