Seorang penganut teori konspirasi menemukan sisa-sisa kerangka yang dia yakini sebagai "dinosaurus" di Antartika. Penampakan itu dibagikannya di internet dan menjadi viral.
Lewat akun YouTube MrMBB333, penemuan penampakan di Google Maps itu dibagikan dalam sebuah video yang telah dilihat lebih dari 40.000 kali. Pada video tersebut, tampak hasil rekaman Google Maps, menunjukkan kerangka makhluk yang terbaring di lembah kering yang dikelilingi pegunungan bersalju.
"Secara tebak-tebakan kasar, saya kira ini berukuran sekitar 12-20 kaki. Bentuknya utuh, saya tidak tahu apakah ini baru saja mencair dan kerangka ini telah membeku selama ribuan tahun atau apakah ini sesuatu yang baru," klaim si pengunggah video.
Saat tampilan makhluk itu diperbesar, akun MrMBB333 mengklaim melihat kaki depan dan belakang. "Bisa jadi dinosaurus tua, bisa jadi banyak hal berbeda," sebutnya.
Kolom komentar pun ramai mengomentari tentang penemuan ini. Video tersebut memicu debat di kalangan netizen yang terbelah. Namun sebagian besar penonton mengklaim bahwa penampakan dalam video tersebut tak lebih dari sekadar kerangka anjing laut.
"Jika sesuatu yang baru, bagaimana bisa dia ada di sana?," kata salah satu netizen.
"Bagi saya, itu adalah sisa-sisa kerangka anjing laut dan apa yang tampak seperti tangan, jari tangan, dan kaki adalah apa yang tersembunyi dalam kerangka tersebut, kata seseorang.
Yang lain berkomentar: "Kalau dibandingkan berdasarkan hasil penelusuran Google untuk gambar kerangka anjing laut, terlihat cocok."
"Itu terlihat seperti kerangka buaya, pasti sejenis reptil yang berjalan di darat," kata yang lainnya.
Para ahli teori konspirasi telah lama mengklaim bahwa lanskap bersalju Antartika menyimpan harta karun rahasia di bawah permukaannya, yang terungkap dengan mencairnya lapisan es.
Akun MrMBB333 juga baru-baru ini mengklaim telah menemukan cakram besar misterius buatan manusia purba yang muncul dari salju di wilayah tersebut.
https://movieon28.com/movies/swingers-massacre/
Asteroid Sebesar Jembatan Golden Gate Akan Dekati Bumi
- Asteroid raksasa akan melintasi Bumi pada 21 Maret mendatang. Asteroid bernama 2001 FO32 ini diperkirakan memiliki diameter sepanjang 1 km, setara dengan panjang jembatan Golden Gate di San Francisco, AS.
Objek antariksa ini diketahui sebagai asteroid terbesar yang akan mendekati Bumi di tahun 2021. Meski ukurannya cukup besar, lintasan orbit 2001 FO32 telah diketahui dan asteroid ini diyakini tidak akan menabrak Bumi.
Pada tanggal tersebut, 2001 FO32 akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada pukul 16.03 UTC atau 23.03 WIB. Di titik terdekatnya, asteroid ini akan berjarak sekitar 2 juta km dari Bumi, seperti dikutip dari EarthSky, Senin (11/1/2021).
Karena ukuran dan jaraknya, 2001 FO32 digolongkan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya. Kategori ini diberikan untuk asteroid dengan panjang lebih dari 140 meter dan melintas dengan jarak sekitar 7,5 juta km dari orbit Bumi.
Selain ukurannya yang mengesankan, asteroid 2001 FO32 juga akan menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan di langit. Hal ini dikarenakan asteroid ini akan menjadi salah satu asteroid tercepat yang melintasi Bumi.
Asteroid 2001 FO32 saat ini terbang di angkasa dengan kecepatan sekitar 123.887 km/jam, atau 34,4 km/detik. Sebagai perbandingan, Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan sekitar 30 km/detik.
Karena kecepatannya yang ekstrem, penikmat langit malam yang memiliki teleskop bisa menikmati penampakan asteroid ini saat lewat di depan bintang-bintang secara real time. Menariknya, populasi yang tinggal di belahan Bumi selatan memiliki posisi yang menguntungkan untuk melihat 2001 FO32.
Asteroid ini akan cukup sulit untuk dilihat menggunakan mata telanjang. Jika ingin menggunakan alat bantu, disarankan menggunakan teleskop dengan diamater 8 inch atau lebih besar.
Asteroid 2001 FO32 pertama kali ditemukan pada 23 Maret 2021 oleh Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR) di dekat Socorro, New Mexico.
Setelah melewati Bumi pada Maret 2021, asteroid ini akan kembali bertemu dengan planet kita 31 tahun lagi pada 22 Maret 2052. Tapi pendekatan di tahun 2021 akan menempatkan asteroid 2001 FO32 di jarak terdekatnya dengan Bumi dalam 200 tahun ke depan.