Minggu, 10 Januari 2021

Berbagai Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

 Aritmia merupakan gangguan yang terjadi pada irama jantung. Kondisi ini terjadi ketika impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik, yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Menurut dokter jantung dan pembuluh darah konsultan electrophysiologist/interventional cardiologist, dr Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K), dari Heartology Brawijaya Hospital, mendiagnosis seseorang terkena aritmia perlu menjalani beberapa tahapan.


"Kalau aritmia ini perlu beberapa tahap ya pertama tentunya dari menanyakan keluhan pasien, variatif sekali dari yang simpel hanya merasa dada tidak nyaman berderbar-debar, denyut jantung hilang, lebih berat lagi apa kliyengan kaya muter gitu," ujar dr Sunu dalam diskusi daring, Sabtu (9/01/2021).


Menurutnya, kliyengan bisa terjadi karena denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak tidak cukup.


"Nah lebih lanjut lagi dari kliyengan apa, kalau denyut jantungnya lebih cepet ya pingsan atau terlalu lambat juga pingsan, terus lebih cepet lagi bisa terjadi namanya sudden cardiac death (SCD) jadi kematian yang terjadi mendadak jadi biasanya pasiennya kejang," ujarnya.


Gejala aritmia bervariasi dan bisa mengindikasikan kondisi yang tidak berbahaya atau yang memerlukan perhatian segera. Dikutip dari Healthline, berikut gejala aritmia yang perlu diwaspadai.


Gejala aritmia yang paling umum meliputi:


jantung berdetak kencang

detak jantung yang terlalu cepat

detak jantung yang terlalu lambat

detak jantung tidak teratur

berhenti di antara detak jantung

Gejala yang lebih serius meliputi:


nyeri dada

sesak napas

pusing

kliyengan

pingsan atau hampir pingsan

jantung berdebar-debar parah

kegelisahan

berkeringat

https://maymovie98.com/movies/doraemon-nobitas-great-battle-of-the-mermaid-king/


FlightRadar24 Pantau Jejak Sriwijaya Air yang Hilang Kontak


Pesawat Sriwijaya Air SJ/SJY182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak. Aplikasi dan website FlightRadar24 yang biasa memantau rute penerbangan di seluruh dunia pun melaporkan perkembangan terkini soal pesawat itu.

"Kami mengikuti laporan hilangnya Boeing 737-500 di Indonesia. Kami harap punya lebih banyak informasi lagi," tulis FlightRadar24 di Twitter.


Mereka menyebutkan bahwa pesawat itu kehilangan ketinggian sampai 10 ribu kaki dalam waktu kurang dari semenit, setelah sekitar 4 menit lepas landas dari Jakarta.



Diinformasikan pula bahwa nomor registrasi pesawat Sriwijaya Air itu adalah PK-CLC (MSN 27323). Sedangkan penerbangan perdananya pada Mei 1994 alias berusia 26 tahun.


Netizen pun berharap para penumpang pesawat selamat. "Mari doakan yang terbaik," tulis tanggapan dari salah seorang warganet.


Dari jalur yang ditampilkan, pesawat tersebut terbang ke arah barat lalu ke utara. Terpantau, pesawat terakhir berada di atas Laut Jawa, tepatnya di sisi utara Pulau Jawa.


Sebelumnya, Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan pesawat Sriwijaya Air itu hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.


Haerul membenarkan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak. "Hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang," kata Haerul.

https://maymovie98.com/movies/doraemon-nobitas-chronicle-of-the-moon-exploration/

Posko Antemortem Sriwijaya Air Disiapkan di RS Polri, Begini Cara Kerjanya

 Pesawat Sriwijaya Air jatuh. Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara setelah dikabarkan hilang kontak.

Pihak kepolisian malam ini membuat posko Antemortem-DVI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.


"Kami sudah siapkan Posko Antemortem-DVI di RS Kramat Jati. Nanti kami akan bantu keluarga korban di bandara untuk kita layani terkait pengumpulan informasi terkait Sriwijaya Air SJ182," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/1/2021).


Jenazah korban yang sudah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat harus segera diidentifikasi. Dalam proses identifikasi, ada istilah yang disebut proses antemortem dan post-mortem.


Dikutip dari lama idionline.org, antemortem adalah data-data korban sebelum meninggal. Data ini bisa didapatkan dari keluarga terdekatnya.


Ada dua metode yang biasa dilakukan untuk pengumpulan data antemortem. Metode sederhana menyangkut visual, perhiasan, pakaian dan dokumentasi dan metode ilmiah meliputi pemerikasaan sidik jari, rekam medis, serologi (pemeriksaan cairan tubuh seperti darah, air mani, air liur, keringat, dan kotoran di tempat kejadian perkara), odontologi (gigi), antropologi, biologi (termasuk tanda lahir atau cacat).


Untuk mendapatkan sidik jari antemortem, tim forensik bisa mencari dari surat pribadi semacam SIM, Ijasah, atau KTP. Sementara untuk DNA bisa dicocokkan dari keluarga sekandung korban semisal orang tua dan anak-anak dan tanda-tanda lainnya, seperti tanda lahir, biasanya dikenali secara detail oleh keluarga terdekat.


Apabila data itu tidak bisa didapatkan maka bisa di lakukan pemeriksaan sekunder yaitu visual, dokumen (SIM, KTP, Paspor), atau pakaian penumpang sebelum terbang.


Setelah pengumpulan data antemortem lengkap, maka data ini kemudian akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban yang ditemukan.


Proses ini dikenal dengan nama post-mortem atau data yang ditemukan setelah korban meninggal. Proses pencocokan data antemortem dan post mortem yang sudah cocok berguna untuk mengenali data diri korban.

https://maymovie98.com/movies/resident-evil-vendetta/


Berbagai Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai


 Aritmia merupakan gangguan yang terjadi pada irama jantung. Kondisi ini terjadi ketika impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik, yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Menurut dokter jantung dan pembuluh darah konsultan electrophysiologist/interventional cardiologist, dr Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K), dari Heartology Brawijaya Hospital, mendiagnosis seseorang terkena aritmia perlu menjalani beberapa tahapan.


"Kalau aritmia ini perlu beberapa tahap ya pertama tentunya dari menanyakan keluhan pasien, variatif sekali dari yang simpel hanya merasa dada tidak nyaman berderbar-debar, denyut jantung hilang, lebih berat lagi apa kliyengan kaya muter gitu," ujar dr Sunu dalam diskusi daring, Sabtu (9/01/2021).


Menurutnya, kliyengan bisa terjadi karena denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak tidak cukup.


"Nah lebih lanjut lagi dari kliyengan apa, kalau denyut jantungnya lebih cepet ya pingsan atau terlalu lambat juga pingsan, terus lebih cepet lagi bisa terjadi namanya sudden cardiac death (SCD) jadi kematian yang terjadi mendadak jadi biasanya pasiennya kejang," ujarnya.


Gejala aritmia bervariasi dan bisa mengindikasikan kondisi yang tidak berbahaya atau yang memerlukan perhatian segera. Dikutip dari Healthline, berikut gejala aritmia yang perlu diwaspadai.


Gejala aritmia yang paling umum meliputi:


jantung berdetak kencang

detak jantung yang terlalu cepat

detak jantung yang terlalu lambat

detak jantung tidak teratur

berhenti di antara detak jantung

Gejala yang lebih serius meliputi:


nyeri dada

sesak napas

pusing

kliyengan

pingsan atau hampir pingsan

jantung berdebar-debar parah

kegelisahan

berkeringat

https://maymovie98.com/movies/followed/