Seorang bocah berusia 12 tahun asal London, Inggris menggugat TikTok terkait masalah privasi data. Begini penjelasannya.
Dalam gugatan tersebut disebutkan kalau TikTok melanggar aturan perlindungan data yang diterapkan oleh Uni Eropa. Dan si bocah 12 tahun ini merasa kalau privasinya sudah dilanggar oleh TikTok.
Pengadilan pun mengizinkan gugatan ini didaftarkan secara anonim, dan ia diwakili oleh Anne Longfield, Komisioner Anak di Inggris.
Menurut Longfield, anonimitas ini sangat penting bagi si bocah penggugat. Pasalnya jika identitasnya dibuka, ia bisa mendapat perisakan dari anak-anak lain, atau juga pengguna TikTok lainnya.
Belum lagi mempertimbangkan reaksi negatif atau yang tak bersahabat dari influencer media sosial, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (4/1/2021).
Di Eropa sendiri, TikTok tengah mendapat pengawasan ketat terkait pengumpulan data pribadi anak-anak. Bahkan sampai ada gugus tugas khusus yang dibuat untuk menginvestigasi masalah ini.
Namun TikTok sendiri mengaku bahwa keamanan data dan privasi pengguna adalah prioritas utama mereka, dan mereka mengaku punya aturan dan teknologi ketat untuk melindungi penggunanya, terutama penggunanya yang masih belia.
"Privasi dan keamanan adalah prioritas utama bagi TikTok dan kami punya teknologi, aturan, dan proses ketat untuk melindungi semua pengguna, termasuk pengguna kami yang masih muda," tulis TikTok dalam pernyataannya.
Selain di Eropa, TikTok -- tepatnya ByteDance, induk mereka -- saat ini masih mendapat tekanan di Amerika Serikat terkait data pribadi penggunanya. Mereka dianggap mencuri data pribadi warga AS dan menyetorkannya ke pemerintah China.
Meski mendapat tekanan dari berbagai pihak, popularitas TikTok saat ini tetaplah tinggi. Sejauh ini jika ditotal dari App Store dan Play Store, TikTok sudah diunduh lebih dari 2 miliar kali, dengan lebih dari 800 juta pengguna aktif.
https://indomovie28.net/movies/dreams-of-eroticism
5 Aplikasi Untuk Belajar Bahasa Inggris, Rusia dan Lainnya
Belajar bahasa asing untuk menambah skill di tahun baru 2021 tidak ada salahnya untuk dicoba. Yuk pakai bantuan aplikasi biar lebih lancar dalam berbahasa dan memperkaya kosa kata.
Dirangkum detikINET, berikut ini beberapa aplikasi yang recommended untuk dicoba. Selamat belajar bahasa asing, detikers!
1. Babbel
Di sini kamu tidak hanya bisa belajar Bahasa Inggris tapi juga Jerman, Portugal, Belanda, Swedia, Turki, sampai Rusia. Aplikasi ini menyediakan cara untuk meningkatkan pronunciation, mengingat apa yang sudah dipelajari sebelumnya, dan bisa dilakukan dengan waktu singkat yakni kurang dari 15 menit.
Aplikasi ini mendapatkan rating 4.5 di Google Play Store oleh lebih dari 567 ribu reviewers.
2. Duolingo
Aplikasi ini disebut memiliki ruang tatap muka yang baik dan menarik untuk belajar beragam bahasa. Duolingo bahkan sudah diinstal 100 juta kali dan mendapatkan rating 4.6 dari 10 juta lebih reviewers.
Bahasa yang bisa dipelajari antara lain Spanyol, Prancis, Jerman, Italia, Rusia, Arab, Hawaiian, Vietnam, Korea bahkan Norwegia. Lengkap banget tuh. Ada juga quiz yang membantu kamu belajar dengan cara yang lebih fun.