Sebuah studi tentang paru-paru orang yang telah meninggal karena COVID-19 menemukan kerusakan paru-paru yang dialami pasien COVID-19 bisa menjadi penyebab utama terjadinya 'long COVID'.
Ilmuwan yang memimpin penelitian mengatakan mereka juga menemukan beberapa karakteristik unik SARS-CoV-2, yang dapat menjelaskan mengapa long COVID bisa terjadi.
"Temuan ini menunjukkan bahwa COVID-19 bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh kematian sel yang terinfeksi virus, tetapi kemungkinan merupakan konsekuensi dari sel-sel abnormal ini yang bertahan lama di dalam paru-paru," kata Mauro Giacca, seorang profesor di King's College, dikutip dari Reuters.
Giacca mengatakan bahwa tim penelitiannya tidak menemukan tanda-tanda infeksi virus atau peradangan berkepanjangan pada organ lain, tapi menemukan "kerusakan yang sangat besar pada jaringan paru-paru".
"Bahkan jika seseorang sembuh dari COVID, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat besar," katanya.
Bukti yang berkembang dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian kecil orang yang pernah menderita COVID-19 dan pulih dari infeksi awal dapat mengalami berbagai gejala yang sedang berlangsung termasuk kelelahan, kabut otak, dan sesak napas.
"Kehadiran sel yang terinfeksi ini dapat menyebabkan perubahan struktural utama yang diamati di paru-paru, yang dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan dan akhirnya dapat menjelaskan 'long COVID'," kata Giacca.
https://indomovie28.net/movies/heyy-babyy/
Tak Melulu Batuk, Ini Sederet Gejala COVID-19 yang Perlu Diwaspadai
Orang dengan COVID-19 telah melaporkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan, sedang, hingga parah. Gejala COVID-19 bisa muncul 2-14 hari setelah terpapar virus.
Dilansir dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), berikut gejala COVID-19:
Gejala umum:
Demam atau kedinginan
Batuk
Sesak napas
Gejala tidak biasa
Sakit kepala
Kehilangan indera penciuman dan perasa
Sakit tenggorokan
Hidung tersumbat atau meler
Mual dan muntah
Diare
Mata merah
Nyeri otot
Kapan harus ke rumah sakit?
Cari tanda peringatan darurat untuk COVID-19. Jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis.
Sulit bernapas
Nyeri atau tekanan di dada
Kebingungan
Ketidakmampuan untuk bangun
Bibir atau wajah kebiruan
Beda COVID-19 dan Flu
Ada beberapa perbedaan utama antara COVID-19 dan flu. COVID-19 tampaknya menyebar lebih mudah daripada flu dan menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang.
COVID-19 juga bisa memakan waktu lebih lama sebelum orang menunjukkan gejala. Karena beberapa gejala flu dan COVID-19 serupa, mungkin sulit untuk membedakannya berdasarkan gejala saja.
Pasien COVID-19 umumnya akan mengalami waktu yang lebih lama sampai muncul gejala dibandingkan dengan flu biasa. Umumnya seseorang yang mengalami flu biasa hanya mengembangkan gejala 1-4 hari setelah terinfeksi.
Sementara pada pasien COVID-19, gejala-gejala yang dirasakan bisa muncul 5 hari setelah seseorang terinfeksi. Waktu paling cepatnya bisa 2 hari bahkan 14 hari setelah orang itu terinfeksi virus Corona.