Jumat, 04 September 2020

Komentar Revina VT Disebut Body Shaming, Ini Batasannya Menurut Psikolog

Selebgram Revina VT dihujani kritik setelah cuitannya di Twitter viral. Revina VT dianggap telah melakukan body shaming kepada salah satu pengunjung wanita di pusat kebugaran.
"Lo pernah gak sih liat orang ngegym, terus pede bener pake sport bra+celana pendek yang pantatnya kelihatan separo tapi polusi visual aja buat mata lo. Perih banget," ungkap Revina VT dalam Twitter miliknya.

Apa sih sebenarnya body shaming itu?
Menurut psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla, seseorang bisa disebut telah melakukan body shaming jika sudah mempermalukan bentuk tubuh orang lain. Terlebih jika memakai kata-kata yang sifatnya menyinggung.

"Dalam kata-katanya dia apakah ada kemudian kata-kata yang sifatnya mempermalukan? Kalau dilihat di situ ada kata-kata polusi visual, perih banget, keganggu kaya gitu kan berarti sebenarnya sudah masuk kategori mempermalukan tubuh orang lain yang diomongin," kata Vero sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2020).

"Kalau sudah memenuhi kategori tersebut ya artinya sudah masuk body shaming," tambahnya.

Vero juga menjelaskan, setiap orang tentu boleh mengemukakan pendapatnya di publik. Namun balik lagi, jangan sampai kata yang dilontarkan bersifat menyerang atau menyinggung orang lain.

"Perkara itu lagi berpendapat atau beropini kan juga kita harus menjunjung tinggi etika. Etika dalam berpendapat, etika dalam membuat opini," pungkasnya.

Brasil Tak Wajibkan Warganya Vaksinasi Virus Corona

Kementerian Kesehatan Brasil pada Rabu (2/7/2020) mengatakan bahwa penyuntikan vaksin Corona COVID-19 tidak wajib bagi warga jika sudah tersedia di negara itu.
Meski demikian, Sekretaris Eksekutif Kemenkes Brasil Elcio Franco meyakini bahwa vaksin menjadi cara paling ampuh untuk melawan virus Corona COVID-19.

"Seperti yang telah kami lakukan selama ini dan akan terus dilakukan, kami mendorong vaksin untuk imunisasi penduduk. Jika tidak, kami mungkin memiliki risiko kembalinya penyakit yang telah diberantas dari dalam negeri seperti yang terjadi dengan campak baru-baru ini," jelas Sekretaris Eksekutif Kemenkes Brasil, Elcio Franco dikutip dari laman CNN.

"Vaksin itu tidak wajib tetapi akan menjadi alat yang hebat bagi kami untuk kembali normal," sambungnya.

Pernyataan Elcio menegaskan apa yang dilontarkan oleh Presiden Brasil Jail Bolsorano yang menyebut tak ada satu orang pun akan dipaksa untuk disuntik vaksin virus Corona.

"Tidak ada yang bisa mewajibkan siapa pun untuk divaksin," kata Bolsonaro. Pernyataannya kemudian dicuitkan di akun Twitter Pemerintah Brasil.

Pembuatan vaksin tentunya tetap didukung oleh Kemenkes meski presiden sudah bilang bahwa vaksinasi tidak wajib. Kemenkes bekerjasama dengan lembaga penelitian federal kesehatan masyarakat Fiocruz dalam pengamatan vaksin ini.

Ada tiga jenis vaksin Covid-19 yang menjalani uji klinis di Brasil. Salah satunya, dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, yang telah dilakukan dengan dukungan Kementerian Kesehatan dan bekerja sama dengan lembaga penelitian federal kesehatan masyarakat Fiocruz.

Menurut Franco, masyarakat mungkin memiliki akses ke vaksin Oxford/AstraZeneca pada Januari tahun depan.
https://cinemamovie28.com/affair-customer-agent-2/

Curhat Dokter Tangani Corona: Soroti Kapasitas Ruang Isolasi dan Kondisi Nakes

Ketersediaan tempat tidur dan ruang isolasi bukan cuma satu-satunya masalah dalam penanganan COVID-19. Namun, jumlah SDM dokter yang memadai juga menjadi hal penting dalam merawat pasien Corona. Jika tempat tidur ada tapi yang merawat pasien tidak ada maka akan percuma.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat dokter di Indonesia yang meninggal akibat terpapar Corona sudah mencapai 100 orang. Ini menjadi bukti bahwa berkurangnya SDM dalam merawat pasien Corona COVID-19.

Keduanya, ketersediaan tempat tidur dan dokter, termasuk hal esensial dalam merawat pasien Corona. Salah satu dokter yang merawat pasien Corona, dr Disa Edralyn, mengatakan semakin banyak pasien maka tempat tidur dan tenaga medis yang dilibatkan juga harus sebanding.

"Kalau di lapangan SDM nya tumbang otomatis kita tidak bisa merawat semaksimal yang bisa kita ambil, jadi lama-lama banyak pasien yang tidak tertangani. Kemudian kapasitas tempat tidur kalau tenaga medisnya ada tapi tempatnya tidak ada kan juga sama saja," kata dr Disa saat dihubungi detikcom, Rabu (2/9/2020).

dr Disa mengatakan, penambahan pasien virus Corona di rumah sakit bulan terakhir ini cukup banyak. Ia menceritakan bahwa beberapa hari ini tren kasus virus Corona di Indonesia di atas 2 hingga 3 ribu, dan di Jakarta pun semakin naik yang biasanya hanya 600 kasus tapi sekarang terus meningkat.

"Sebenarnya kalau mau dibilang, kalau kasusnya tidak naik kita tracing sebanyak apapun nggak akan naik. Ini kan naik, berarti memang kasusnya bertambah terus," kata dr Disa.

Selain itu, dr Disa berpesan untuk teman-teman yang berjuang di garda depan untuk terus semangat karena pandemi Corona masih panjang, jaga kesehatan dan protokol kesehatan semakin diketatkan.

"Harus tetap berjuang, perjuangan kita masih panjang, tetap semangat, jangan lupa protokol kesehatan semakin diketatkan, dan sabar-sabar pandemi ini masih panjang. Kita punya banyak tugas selain mengobati, kita juga banyak tugas untuk mengedukasi," pungkas dr Disa.

Komentar Revina VT Disebut Body Shaming, Ini Batasannya Menurut Psikolog

Selebgram Revina VT dihujani kritik setelah cuitannya di Twitter viral. Revina VT dianggap telah melakukan body shaming kepada salah satu pengunjung wanita di pusat kebugaran.
"Lo pernah gak sih liat orang ngegym, terus pede bener pake sport bra+celana pendek yang pantatnya kelihatan separo tapi polusi visual aja buat mata lo. Perih banget," ungkap Revina VT dalam Twitter miliknya.

Apa sih sebenarnya body shaming itu?
Menurut psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla, seseorang bisa disebut telah melakukan body shaming jika sudah mempermalukan bentuk tubuh orang lain. Terlebih jika memakai kata-kata yang sifatnya menyinggung.

"Dalam kata-katanya dia apakah ada kemudian kata-kata yang sifatnya mempermalukan? Kalau dilihat di situ ada kata-kata polusi visual, perih banget, keganggu kaya gitu kan berarti sebenarnya sudah masuk kategori mempermalukan tubuh orang lain yang diomongin," kata Vero sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2020).

"Kalau sudah memenuhi kategori tersebut ya artinya sudah masuk body shaming," tambahnya.

Vero juga menjelaskan, setiap orang tentu boleh mengemukakan pendapatnya di publik. Namun balik lagi, jangan sampai kata yang dilontarkan bersifat menyerang atau menyinggung orang lain.

"Perkara itu lagi berpendapat atau beropini kan juga kita harus menjunjung tinggi etika. Etika dalam berpendapat, etika dalam membuat opini," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/i-love-that-crazy-little-thing/