Kamis, 03 September 2020

Satu Penyelenggara Pesta Gay Positif HIV, Begini Cara Penularannya

Pihak kepolisian menggerebek pesta gay di salah satu apartemen di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Dari sembilan orang penyelenggara pesta gay tersebut, satu di antaranya positif mengidap HIV.
HIV (Human Imunodeficiency Virus) merupakan virus yang bisa menular pada pria maupun wanita. Infeksi virus ini bisa memicu AIDS (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) yang dicirikan dengan penurunan sistem imun dengan sangat signifikan.

Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang bisa tertular infeksi ini jika terjadi kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi. Beberapa cara penularan HIV adalah sebagai berikut:

1. Hubungan seks tanpa pelindung
Penularan HIV ini bisa terjadi melalui hubungan seks, baik melalui vagina maupun anal (dubur). Infeksi HIV ini juga bisa menular lewat seks oral, meskipun jarang ditemui.

Penularan melalui seks oral ini hanya bisa terjadi saat ada luka terbuka di area mulut si penderita, seperti sariawan dan gusi yang berdarah.

2. Jarum suntik tidak steril
Cara penularan umum lainnya adalah dengan berbagi jarum suntik dengan penderita HIV. Contoh penggunaan jarum yang bisa menularkan HIV ini yaitu saat membuat tato ataupun penggunaan zat narkotika.

3. Transfusi darah
Selain dari jarum, penularan HIV juga bisa melalui cairan-cairan tertentu yang ada di dalam tubuh yang bisa mengandung konsentrasi virus HIV yang tinggi. Cairan tersebut antara lain, cairan vagina, air mani, ASI, dan yang paling utama yaitu darah.

Penularan bisa terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV. Tak hanya itu, darah dari penderita HIV juga bisa menularkan melalui selaput lendir dan luka terbuka orang yang tanpa HIV (HIV-negatif).

4. Penularan dari ibu ke anak
HIV ini juga bisa menular dari ibu ke janin yang sedang dikandungnya. Selain ke janin, infeksi ini bisa menular saat persalinan hingga menyusui, karena darah dari ibu yang mengidap HIV bisa terpapar langsung ke anaknya.

Umi Pipik Ungkap Idap Tumor Kelenjar Getah Bening, Kondisi Apa Itu?

Istri mendiang Ustaz Jefri Al Bukhori, Umi Pipik, memberikan kabar yang mengejutkan terkait kesehatannya. Ia mengatakan bahwa dirinya mengidap penyakit tumor kelenjar getah bening.
"Sempat ada kayak tumor kecil gitu, kelenjar getah bening di leher," kata Umi Pipik saat berbincang dengan Ashanty dan Aurel di channel YouTube keluarga Anang Hermansyah itu.

Dikutip dari Lymphoma News Today, tumor kelenjar getah bening atau limfoma adalah jenis tumor yang muncul pada sel darah putih yang disebut limfosit. Jika limfoma ini tidak bersifat kanker, disebut dengan limfoma jinak, pseudolimfoma, atau hiperplasia limfoid jinak (BLH).

Limfoma jinak ini memiliki gejala yang mirip dengan limfoma kanker, tetapi lebih mudah diobati. Bahkan kasus kematian akibat limfoma jinak ini jarang terjadi, meskipun tumor yang tumbuh ini membuat orang yang mengidapnya tidak nyaman.

Limfoma bisa semakin berkembang saat limfosit tumbuh secara tidak normal dan muncul sel-sel baru di antara sel yang mati. Tetapi untuk mengenalinya, ada gejala pertama dari limfoma jinak atau ganas, yaitu terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Limfoma jinak atau tumor jinak ini umumnya terjadi pada kelenjar getah bening. Pertumbuhan limfoma jinak ini lambat dan cenderung tidak meluas ke jaringan terdekat atau bagian tubuh lainnya.

Terkait penyebab limfoma jinak ini masih belum sepenuhnya dipahami. Tetapi, mungkin penyebabnya bisa terkait dengan:

Paparan radiasi
Kebiasaan makan tertentu
Stres
Trauma atau cedera lokal
Peradangan atau infeksi.
Efek dari obat-obatan.
Adapun beberapa gejala pertama yang muncul karena limfoma jinak ini, yaitu:

Timbul rasa sakit
Ada pembengkakan pada kelenjar getah bening, terutama pada leher, dada, dan perut.
https://kamumovie28.com/sinner-the-secret-diary-of-a-nymphomaniac/

Mutasi Corona D614G Tak Ganggu Riset Vaksin, Ini Penjelasan Teknisnya

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio mengatakan virus Corona sudah terdeteksi di Indonesia pada bulan Mei lalu. Mutasi Corona D614G setidaknya sudah ditemukan di beberapa kota di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, dan Surabaya.
"Mutasi virus D614G sebetulnya sudah di deteksi di Indonesia keberadaannya, dilaporkan bulan Mei lalu," jelas Prof Amin dalam siaran pers di channel YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).

Apakah mutasi virus akan mempengaruhi upaya pengembangan vaksin?
Prof Amin menjelaskan mutasi virus Corona tidak mempengaruhi protein yang menjadi sasaran dari vaksin tersebut. Selama tidak mempengaruhi RBD (receptor binding domain) maka vaksin yang dikembangkan di Indonesia dapat digunakan.

"Selama mutasi-mutasi itu tidak mempengaruhi protein yang menjadi sasaran dari vaksin yaitu, RBD (receptor binding domain) maka mutasi itu tidak mempengaruhi sehingga vaksin yang dikembangkan di Indonesia itu dapat digunakan di negara lain," tambah Prof Amin.

"Mutasi ini memang menyebabkan perubahan pada spike protein dari coronavirus, tapi tidak mengganggu RBD dan selama vaksin ini ditujukan terhadap RBD maka tidak akan mengganggu kinerja vaksin," kata Prof Amin.

Selain itu, Prof amin mengatakan kita tidak boleh mengabaikan pandemi Corona yang sedang berlangsung. Tetap patuhi dan terapkan protokol kesehatan.

Satu Penyelenggara Pesta Gay Positif HIV, Begini Cara Penularannya

Pihak kepolisian menggerebek pesta gay di salah satu apartemen di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Dari sembilan orang penyelenggara pesta gay tersebut, satu di antaranya positif mengidap HIV.
HIV (Human Imunodeficiency Virus) merupakan virus yang bisa menular pada pria maupun wanita. Infeksi virus ini bisa memicu AIDS (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) yang dicirikan dengan penurunan sistem imun dengan sangat signifikan.

Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang bisa tertular infeksi ini jika terjadi kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi. Beberapa cara penularan HIV adalah sebagai berikut:

1. Hubungan seks tanpa pelindung
Penularan HIV ini bisa terjadi melalui hubungan seks, baik melalui vagina maupun anal (dubur). Infeksi HIV ini juga bisa menular lewat seks oral, meskipun jarang ditemui.

Penularan melalui seks oral ini hanya bisa terjadi saat ada luka terbuka di area mulut si penderita, seperti sariawan dan gusi yang berdarah.

2. Jarum suntik tidak steril
Cara penularan umum lainnya adalah dengan berbagi jarum suntik dengan penderita HIV. Contoh penggunaan jarum yang bisa menularkan HIV ini yaitu saat membuat tato ataupun penggunaan zat narkotika.

3. Transfusi darah
Selain dari jarum, penularan HIV juga bisa melalui cairan-cairan tertentu yang ada di dalam tubuh yang bisa mengandung konsentrasi virus HIV yang tinggi. Cairan tersebut antara lain, cairan vagina, air mani, ASI, dan yang paling utama yaitu darah.

Penularan bisa terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV. Tak hanya itu, darah dari penderita HIV juga bisa menularkan melalui selaput lendir dan luka terbuka orang yang tanpa HIV (HIV-negatif).

4. Penularan dari ibu ke anak
HIV ini juga bisa menular dari ibu ke janin yang sedang dikandungnya. Selain ke janin, infeksi ini bisa menular saat persalinan hingga menyusui, karena darah dari ibu yang mengidap HIV bisa terpapar langsung ke anaknya.
https://kamumovie28.com/3-a-m-2/