Selasa, 01 September 2020

Hasil Uji Kemenkes RI: 47 Sampel Suspek Corona, 43 Dinyatakan Negatif

Kementerian Kesehatan merilis data uji sampel spesimen virus corona dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI. Hingga kini, hampir seluruh tes pemeriksaan dinyatakan negatif.
"Di nasional sampai tadi pagi jam 06.00, laporan dari Kepala Litbang 47 spesimen yang dikirimkan ke Badan Litbang hasilnya 43 negatif dan 4 masih pemeriksaan. Hasilnya bisa siang atau sore ini," sebut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, Kamis (6/2/2020).

Anung menyebut secara keseluruhan terdapat peningkatan yang cukup pesat terhadap kejadian infeksi virus corona di seluruh dunia. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia lebih memperketat kewaspadaan dan melakukan upaya lebih serius untuk mencegah penularannya.

Untuk saat ini, Kementerian Kesehatan meyakini belum ada orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia. Situasi masih dinyatakan kondusif dan pemeriksaan pada pasien yang dalam pengawasan terkait virus corona disebut komprehensif.

"Kami masih meyakini sampai saat ini belum ada orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia," pungkas Anung.

5 Hal yang Bisa Sebabkan Ereksi Mr P Sulit Bertahan Lama

 Ereksi penis yang kuat dan tahan lama penting agar momen bercinta dengan pasangan bisa berjalan lancar. Namun demikian kadang seorang pria bisa mengalami masalah ereksi (disfungsi ereksi) dan tidak tahu apa penyebabnya.
Untuk diketahui para ahli biasanya menghitung kekuatan ereksi penis seorang pria dalam erection hardness score (EHS) yang terbagi atas 4 tingkat. Ereksi tingkat pertama digambarkan penis membesar tapi masih lembek, ereksi tingkat dua penis mulai keras tapi tidak cukup untuk penetrasi, ereksi tingkat tiga keras seperti sosis, hingga ereksi tingkat empat keras seperti timun.

Apa saja yang bisa memengaruhi atau menyebabkan penis kesulitan untuk mempertahankan kekerasan ereksi ini? Berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber:

1. Stres
Agar penis bisa ereksi maksimal gairah seorang pria untuk bercinta juga harus tinggi. Hal ini kadang bisa terganggu oleh faktor kejiwaan akibat misalnya terpikir masalah pekerjaan, ekonomi, hingga hubungan sosial.

Bila seorang pria bisa mengatasi sumber kegelisahannya, maka masalah ereksi ini biasanya bisa hilang sendiri.

2. Gemuk
Kegemukan disebut beberapa ahli bisa jadi penyebab masalah ereksi tahan lama. Alasannya karena kelebihan lemak dalam tubuh disebut dapat menyebabkan sirkulasi darah ke penis terganggu dan juga mengurangi hormon testoteron.

"Jika Anda tidak bisa melihat penis Anda, berarti ada masalah," kata Kevin Billups, MD, urolog dari University of Minnesota.

3. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok dapat berkontribusi menimbulkan masalah ereksi karena disebut beberapa studi dapat meningkatkan risiko terjadinya atherosclerosis (pembuluh arteri tersumbat plak, lemak, dan kolesterol). Ketika aliran darah ke penis terganggu maka ereksi juga tidak akan maksimal.

4. Sakit gusi
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa masalah gusi juga bisa berhubungan dengan disfungsi ereksi. Peneliti yakin disfungsi ereksi dan penyakit gusi saling berhubungan karena disebabkan jenis peradangan yang sama di pembuluh darah.

Penelitian terbaru di University of Granada, Spanyol. Menurut penelitian tersebut, pria dengan penyakit gusi kronis punya risiko 2 kali lipat mengalami disfungsi ereksi.

5. Anomali struktur penis
Kadang masalah disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh anomali pada struktur penis. Contohnya penis yang bengkok karena penyakit peyronie mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan ereksi yang optimal.

Penyakit peyronie adalah sebutan untuk kondisi ketika penis bengkok ke atas atau ke samping akibat jaringan adanya plak di bawah kulit.
https://kamumovie28.com/purpose-of-training-2/

Arti Ghosting Dalam Dunia Percintaan dan Bagaimana Cara Menghadapinya

 Pernah nggak kamu di-ghosting atau melakukan ghosting? Atau jangan-jangan pernah kena ghosting tapi tidak tahu? Sebenarnya apa arti ghosting?
Arti ghosting adalah saat seseorang yang kamu dekati atau kencani mengakhiri hubungan dengan memutuskan semua komunikasi, tanpa penjelasan apa pun. Pelaku ghosting akan pergi setelah komunikasi intens atau beberapa kali pergi kencan atau ketika kamu sedang dalam komitmen hubungan. Perlu diingat ghosting juga bisa terjadi di hubungan pertemanan platonic dan itu tidak kalah menyakitkannya.

Dari survei yang dilakukan oleh situs Elle Amerika Serikat ditemukan bahwa 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.

Jadi merujuk hasil survei tersebut pelaku ghosting tidak dapat dikategorikan sebagai orang jahat yang tidak menghargai perasaan orang lain. Ada banyak alasan psikologis mengapa seseorang melakukan ghosting , tetapi pada intinya ghosting adalah aksi menghindar seseorang yang sering kali disebabkan dari ketakutan akan konflik. Intinya ghosting itu tentang menghindari konfrontasi, menghindari percakapan yang sulit, dan menghindari menyakiti perasaan seseorang.

Penting untuk membedakan fenomena 'ghosting' dengan melarikan diri dari hubungan yang tidak aman atau kasar. Kamu memiliki hak untuk melarikan diri dari hubungan yang membuat tidak aman secara fisik dan emosional itu tidak termasuk ghosting. Namun kalau tujuannya menghilang untuk menghindari konflik mungkin kamu bisa pertimbangkan cara yang lebih baik untuk mengakhirinya.

Studi ilmiah menunjukkan bahwa ghosting adalah cara terburuk untuk mengakhiri suatu hubungan. Karena dapat menyebabkan konfrontasi yang lebih besar di kemudian hari. Fenomena ini telah terjadi selama dekade terakhir dan kasus yang paling banyak dari aplikasi kencan online.

Menurut sebuah studi tentang strategi mengakhiri hubungan pada tahun 1970-an, dengan menghindar, kemungkinan akan memicu lebih banyak kemarahan dan rasa sakit bagi penerimanya. Bagi seseorang yang memilih untuk menghindari konflik di tempat pertama, pertikaian adalah hasil terburuk yang bisa memicu perpisahan bagi keduanya. Studi ini menjelaskan rasa bersalah yang dirasakan pelaku ghosting karena dia mengambil jalan pengecut untuk keluar dari suatu hubungan.

Menghindari konflik dapat memperkuat kecemasan. Takut mengecewakan seseorang terlihat seperti "orang jahat" atau menghadapi kemarahan langsung seseorang dapat menyebabkan kecemasan. Semakin kamu menghindari konflik semakin banyak kecemasan yang muncul seiring waktu.

Faktanya seiring menjadi pelaku ghosting untuk menghindari konflik hubungan kemungkinan besar merupakan masalah yang mungkin telah diselesaikan melalui komunikasi terbuka.

Bagaimana Menghadapi Ghosting?
Agar kamu tidak melakukan ghosting salah satu cara terbaiknya dengan teknik cognitive behavioural therapy (CBT) yang disebut eksposur. Hal itu berarti menempatkan diri kamu dalam situasi yang membuat kamu cemas dan takut dalam kehidupan nyata. Kamu nggak harus menangani percakapan paling menakutkan terlebih dahulu. Cobalah berlatih dengan seseorang yang kamu percaya dan merasa nyaman seperti teman dekat atau keluarga.

Baca juga: Milenial Perlu Tahu, 5 Istilah Percintaan Zaman Now
Dengan menghadapi ketakutan, kamu akan siap untuk mulai mengekspos diri pada percakapan yang lebih sulit. Seiring waktu, kamu akan mengatasi ketakutan akan konflik dan kecenderungan untuk menghindari percakapan yang sulit.

Pesan untuk kamu yang sedang menjadi korban ghosting atau melakukan ghosting jaga dirimu. Setelah kamu mengalami putus cinta dengan cara seperti itu cobalah berjalan santai selama 10 menit, berlatih pernapasan atau menikmati mandi yang lama. Beri dirimu pujian karena menghadapi ketakutan kamu.