Belakangan makin banyak yang meremehkan bahaya virus Corona. Bukan cuma segelintir influencer yang hobi bikin gaduh menyebarkan opini sesat tentang COVID-19, dalam keseharian makin banyak yang ogah-ogahan pakai masker dan berkerumun tanpa jaga jarak.
Seorang dokter di RS Darurat Wisma Atlet yang belakangan videonya viral, mengaku kecewa atas kondisi ini. Sehari-hari ia bertaruh nyawa merawat pasien Corona, sementara banyak yang ambil risiko saling menularkan dengan tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Hati saya hancur, di sini saya dan rekan-rekan sejawat bertarung nyawa. Tidak sedikit nakes yang gugur dalam menjalankan tugas," ucap Ayuni kepada detikcom, Senin (3/8/2020).
Bertugas di Wisma Atlet lumayan berat lho! Sehari-hari, Ayuni bertugas selama 8-9 jam dengan APD (Alat pelindung diri) lengkap. Selama itu pula, mereka sangat dibatasi untuk makan-minum dan bahkan buang air kecil maupun besar.
"Haus dan lapar masih bisa ditahan, tapi kalau buang air kecil walaupun sudah pakai diapers (popok) nggak bisa keluar. Rasanya nggak enak banget," jelasnya.
Nah lho, bantu Ayuni dengan tidak kumpul-kumpul tanpa masker ya!
5 ASN di Klaten Positif Idap HIV
Lima orang aparatur sipil negara (ASN) di Klaten ditemukan positif mengidap human immunodeficiency virus ( HIV). Namun belum bisa dipastikan tempat kerjanya di Pemkab Klaten atau instansi lain.
"Untuk 2020 jumlah ASN yang positif HIV, Januari-Juli ada enam orang. Tempat kerjanya di Pemkab Klaten atau bukan baru kita lacak sebab cuma dilaporkan statusnya ASN," ungkap Pengelola Program dan Kegiatan Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Fauzi Rivai pada detikcom di kantornya kompleks Pemkab Klaten, Jalan Pemuda, Senin (3/8/2020) siang.
Rivai menjelaskan jumlah ASN sebanyak itu merupakan pengidap yang terdeteksi di wilayah Klaten.
"Temuan ini cukup mengejutkan sebab ada lima orang. Padahal tahun 2019 dan 2018 masing-masing hanya ada satu kasus ASN," lanjut Rivai.
Menurut Rivai, dari lima orang itu ada empat yang baru terjangkit atau HIV. Satu orang sudah fase AIDS dan sudah pernah dirawat.
"Dari lima itu ada satu yang sudah Aids. Dirawatnya iya pernah tapi sekarang sudah tidak," terang Rivai.
Lebih lanjut Rivai mengungkapkan dari lima ASN itu usianya bervariasi dan semua berjenis kelamin laki-laki. Ada yang sudah tua dan ada yang masih usia produktif.
"Ada yang usia 52, 26 dan ada yang 30 tahun. Kita sudah lakukan tracing dan ada dua orang yang mengaku tertular karena pernah menerima transfusi darah, tapi itu dari pengakuan," jelas Rivai.
Selain itu, sambung Rivai, ada indikasi dari kelima orang itu berperilaku sex menyimpang. Bahkan ada yang lelaki suka lelaki (LSL).
"Tiga orang ada indikasi LSL dan dua orang hetrosexual. Ada yang berasal dari luar Klaten tapi dideteksi positif HIV-nya di Klaten," ucap Rivai.
Dengan tambahan lima kasus ASN itu, ujar Rivai, angka kasus HIV dan Aids di Klaten selama 2020 mencapai 69 kasus. Namun dari total kasus sejak pendataan 2007 ada 964 kasus positif.
"Jika dikumukatif sejak pendataan 2007 maka jumlah total ada 964 orang. Dari jumlah itu ada 56 orang yang meninggal dunia," sambung Rivai.
Menindaklanjuti temuan itu, papar Rivai, komisi telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pengembangan Daerah (BKPPD) Pemkab Klaten. Termasuk dalam rangka pendampingan jika nantinya terbukti ASN itu berdinas di Pemkab.
"Untuk gedung sebelah (BKPPD) sudah berkoordinasi. Termasuk jika nanti ASN Pemkab dan perlu pembina," pungkas Rivai.
Asisten Administrasi Pemkab Klaten, Sri Winoto saat dikonfirmasi temuan itu belum mengetahui detailnya. Temuan itu akan segera dikoordinasikan dengan dinas terkait.
"Kita belum mengetahui. Kita akan koordinasi dengan BKPPD," ungkap Winoto pada detikcom di ponselnya.
https://indomovie28.net/pinoy-kamasutra-2-2/