Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus menyuarakan agar dunia tetap berfokus menghadapi pandemi virus Corona COVID-19. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa wabah ini kejadian langka yang dampaknya bisa terasa selama puluhan tahun ke depan.
"Pandemi ini adalah krisis kesehatan sekali dalam seratus tahun. Efeknya akan terasa selama beberapa dekade," kata Tedros saat membuka pertemuan komite darurat pada Jumat (31/7/2020), seperti dikutip dari Reuters.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 17 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia dengan 670 ribu di antaranya meninggal dunia. Amerika Serikat (AS), Brasil, dan India jadi tiga negara penyumbang kasus terbanyak.
Benua Asia disebut mulai menghadapi gelombang kedua dan beberapa negara dilaporkan mengalami resesi ekonomi akibat dampak dari upaya pembatasan.
Sementara itu, lebih dari 150 perusahaan farmasi tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin Corona. WHO memprediksi vaksin paling cepat tersedia pada awal 2021.
Tedros menyebut studi yang berkembang mulai mengungkap sifat-sifat dari virus SARS-COV-2 penyebab COVID-19. Namun ia mengingatkan masih banyak hal yang belum diketahui dan secara umum populasi dunia masih rentan terhadap infeksi.
"Hasil awal berbagai studi serologi menemukan hal serupa: kebanyakan populasi dunia masih bisa terinfeksi virus ini, bahkan pada area yang sudah beberapa kali mengalami wabah parah," kata Tedros.
"Banyak negara yang yakin mereka sudah melewati hal terburuk sekarang harus menghadapi wabah baru. Beberapa negara yang sebelumnya hanya mengalami sedikit kasus pada awal-awal kini malah mengalami peningkatan jumlah kasus dan kematian," pungkasnya.
Terpopuler Sepekan: DKI Kembali Zona Merah Corona, Ada 90 Klaster Kantor
Sebagian wilayah DKI Jakarta yang dianggap mulai berhasil menekan kasus virus Corona COVID-19 kembali mengalami peningkatan. Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara yang sebelumnya dikategorikan zona oranye kini disebut oleh juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito kembali jadi zona merah.
Area perkantoran jadi salah satu tempat rawan terjadinya penularan virus. Hingga tanggal 28 Juli Satgas Penanganan COVID-19 mencatat sudah ada 90 kantor yang jadi klaster Corona, melibatkan 459 kasus. Berikut rinciannya:
- Kementerian: 20 klaster, 139 kasus
- Badan/lembaga: 10 klaster, 25 kasus
- Kantor di lingkungan Pemda DKI: 34 klaster, 141 kasus
- Kepolisian: 1 klaster, 4 kasus
- BUMN: 8 klaster, 35 kasus
- Swasta: 14 klaster, 92 kasus
Tim pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bisa jadi seseorang yang positif virus Corona sudah tertular kala dia berada di rumahnya atau sedang menaiki transportasi umum dari dan ke kantor.
Dewi menyarankan masyarakat yang bekerja di kantor k selalu disiplin akan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dan selalu memakai masker. Jika memungkinkan, jendela di kantor disarankan dibuka agar sirkulasi udara lebih baik.
"Kalau ruangan ada ruangan yang jendelanya bisa dibuka, itu dibuka saja. Sirkulasi juga berjalan bagus. Pastikan juga kapasitas kantor jangan padat-padat juga, kalau bisa makanya disarankan 50 persen. Kalau bisa lebih rendah lagi bagus banget, 25 persen misalnya. Maka ini bisa mengurangi risiko penularan di kantor," kata Dewi.
https://cinemamovie28.com/pukulan-maut-2/