Selasa, 02 Juni 2020

Shrike, Burung Bersuara Merdu yang Sadis

- Burung penyanyi, inilah sebutan untuk loggerhead shrike. Suaranya sangat merdu, tapi sifatnya sangat sadis jika berburu.

Namanya loggerhead shrike atau burung penyanyi. Hewan ini berasal dari Amerika Utara.

Shrike masuk dalam genus lanus yang artinya adalah seekor pemangsa. Ya, kecil dan lucu tapi sangat berbahaya.

Jika dilihat dari bentuknya, shrike berukuran kecil dan berbulu indah. Cakar dan paruhnya tak mencolok seperti burung pemangsa.

Namun siapa sangka, shrike punya kebiasaan berburu yang sadis. Paruhnya yang kecil digunakan untuk menggigit tulang belakang buruannya.

Begitu dapat, shrike akan mengguncang mangsanya dengan kecepatan tinggi. Guncangan yang diberikan sebanyak 11 kali per detik!

Peneliti mengatakan bahwa guncangan tersebut sebenarnya tidak terlalu cepat. Tapi, gerakan itu sudah mampu untuk merusak tubuh mangsanya.

Setelah mengguncang, shrike akan melakukan fase terakhir untuk membunuh mangsanya. Si mangsa akan ditancapkan ke ranting tajam.

Ini yang membuat shrike suka tinggal di area pepohonan beranting tajam. Kalau tak ada pohon, kawat berduri pun jadi.

Shrike akan menonton mangsanya mati lemas. Sesudah itu, barulah shrike menggerogoti badan mangsa dengan paruhnya yang kecil.

Untuk mangsa berupa belalang, shrike sangat hati-hati. Belalang memiliki racun yang dapat berbahaya bagi shrike. Sehingga setelah mati lemas, belalang dijemur selama beberapa baru disantap oleh shrike.

Karena kebiasaan berburu yang sadis, shrike diberi julukan lain, yaitu the butcher atau tukang jagal. Tapi, kini burung penyanyi terancam punah.

Viral Hoax Corona Disebut karena Bakteri, Bisa Sembuh Pakai Antibiotik

Di media sosial beredar pesan yang menyebut Corona adalah penyakit karena bakteri dan bisa disembuhkan dengan obat antibiotik. Disebutkan juga hal ini diketahui berkat para dokter di Italia melakukan autopsi pada korban, melawan larangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut contoh kutipan pesan yang beradar di Facebook:

"Dokter Italia, tidak mematuhi hukum kesehatan dunia WHO, untuk tidak melakukan otopsi pada kematian Coronavirus dan mereka menemukan bahwa BUKANLAH VIRUS, tetapi BAKTERI lah yang menyebabkan kematian. Ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk dan menyebabkan kematian pasien.

Italia mengalahkan apa yang disebut Covid-19, yang tidak lain adalah "Koagulasi intravaskular diseminata" (Trombosis)*

Dan cara untuk memeranginya, yaitu, penyembuhannya, adalah dengan "antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan..."

Faktanya hingga saat ini pemerintah Italia tidak pernah menyebut Corona disebabkan bakteri. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Italia dengan tegas menjelaskan COVID-19 disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2.

"Virus Corona baru ini datang dari keluarga virus severe acute respiratory syndrome (SARS), namun bukan virus yang sama," kata Kemenkes Italia di situs resminya.

WHO juga tidak pernah mengeluarkan larangan autopsi jenazah pasien COVID-19. WHO pada 24 Maret 2020 bahkan telah mengeluarkan pedoman bagaimana mengelola jenazah pasien COVID-19 yang aman untuk tenaga kesehatan.

"Bila ada jenazah yang diduga atau dikonfirmasi meninggal karena COVID-19 harus diautopsi, fasilitas kesehatan wajib memastikan sudah ada upaya keamanan untuk menjaga personil yang melakukan autopsi," tulis WHO.

Sementara klaim antibiotik dapat dipakai untuk menyembuhkan COVID-19 dikategorikan WHO sebagai informasi palsu. Beberapa pasien mungkin memang ada yang diberikan antibiotik untuk mengobati ancaman infeksi dari penyebab lain.
http://kamumovie28.com/tell-me-how-i-die/

Langka! 'Beruang Mini' atau Wolverine Terlihat di Pantai

Seorang traveler melaporkan penampakan wolverine yang menyerupai beruang mini di pantai negara bagian Washington, Amerika Serikat. Pemerintah tak percaya, namun ahli biologi bilang satwa itu memang wolverine.
Traveler wanita itu melihat serigala di Pantai Long Beach Peninsula. Kemudian, dia melaporkan kepada yang berwenang.

Pemerintah tak percaya. Seperti dikutip CNN, Departemen Ikan dan Margasatwa Washington (WDFW) menyebut hewan itu yang sulit ditangkap itu hidup di daerah pegunungan terpencil dan penampakan apa pun, apalagi di pantai, jarang terjadi

Perempuan itu kemudian menunjukkan bukti berupa foto. Dia mengabadikan seekor hewan berbulu dengan tanda-tanda yang khas tampaknya memakan bangkai hewan laut yang terdampar di darat pada 23 Mei.

Jeff Lewis, ahli biologi konservasi, memiliki pendapat berbeda dengan pemerintah. Dia bilang hewan itu memang wolverine. Binatang itu memang ada di seluruh negara bagian AS, meskipun jumlahnya tinggal 20 ekor.

Mereka biasanya berkeliaran di daerah pegunungan terpencil di Cascades Utara bukan di pantai berpasir. Mereka jauh dari habitatnya dan itu tidak biasa.

Wolverine adalah anggota keluarga dari musang dan dapat menyerupai beruang kecil dengan ekor lebat. Hewan itu kekar dengan telinga pendek, bundar, mata kecil, dan kaki besar yang berguna untuk bepergian melalui salju, menurut WDFW.

Para ilmuwan percaya hanya ada 300 ekor yang tersisa di AS, menurut Pusat Keanekaragaman Hayati, sebuah organisasi konservasi hewan nirlaba. Karena perangkap dan hilangnya habitat, populasi wolverine telah menyusut secara dramatis.

Penampakan ini dirasa istimewa dan penting. Beruntung kini tiap traveler telah memiliki smartphone dan mengabadikannya.

Wolverine juga terlihat pada 20 Mei, berjalan menyusuri jalan di Naselle, sebuah kota di timur Long Beach Peninsula. Seorang pengamat mengambil dua foto itu dan menyerahkannya ke Lewis untuk konfirmasi.

"Mengingat sifat aneh dari pengamatan ini. Sepertinya ini binatang yang sama," kata Lewis.

Adalah normal bagi wolverine mengembara sendirian, karena saat remaja akan memisahkan diri dari induknya untuk menemukan rumah baru. Belum diketahui terkait usia dan jenis kelamin penampakan terbaru hewan itu.

Ada kekhawatiran karena wolverine ini berada di daerah padat penduduk. Karena, bisa saja hewan mungil itu tertabrak mobil saat di jalan atau ditembak.

Lewis berharap lebih banyak orang dapat mendokumentasikan hewan itu ketika bertemu. Karena, foto itu akan memberinya lebih banyak wawasan tentang gerakannya yang tidak biasa.

Jika ada rambut yang ditinggalkan oleh hewan berbulu itu akan membantu para peneliti mengumpulkan DNA-nya. Warga dapat mengirimkan foto wolverine dengan menelepon kantor margasatwa regional mereka. Lewis mengatakan hewan itu bukan ancaman bagi manusia.

"Orang tidak perlu khawatir tentang itu. Nikmati saja melihatnya berlalu," katanya.

Shrike, Burung Bersuara Merdu yang Sadis

- Burung penyanyi, inilah sebutan untuk loggerhead shrike. Suaranya sangat merdu, tapi sifatnya sangat sadis jika berburu.

Namanya loggerhead shrike atau burung penyanyi. Hewan ini berasal dari Amerika Utara.

Shrike masuk dalam genus lanus yang artinya adalah seekor pemangsa. Ya, kecil dan lucu tapi sangat berbahaya.

Jika dilihat dari bentuknya, shrike berukuran kecil dan berbulu indah. Cakar dan paruhnya tak mencolok seperti burung pemangsa.

Namun siapa sangka, shrike punya kebiasaan berburu yang sadis. Paruhnya yang kecil digunakan untuk menggigit tulang belakang buruannya.

Begitu dapat, shrike akan mengguncang mangsanya dengan kecepatan tinggi. Guncangan yang diberikan sebanyak 11 kali per detik!
http://kamumovie28.com/mike-and-dave-need-wedding-dates/