Kamis, 02 April 2020

Corona Semakin Mengancam, Bagaimana Pelaksanaan Ibadah Haji?

Pelaksanaan ibadah haji kini banyak dipertanyakan oleh umat islam. Menteri Arab Saudi mengingatkan agar umat Islam tidak melakukan kontrak ibadah haji sebelum situasi aman.
Dilansir Aljazeera, Rabu (1/4/2020), Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi meminta muslim untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang wabah virus Corona sebelum berencana melakukan ibadah haji. Banyaknya peziarah dari seluruh dunia akan mengkhawatirkan karena penyebaran virus Corona yang begitu cepat.

Pada awal bulan Maret, Arab Saudi telah menangguhkan umrah karena khawatir penyebaran virus sampai ke kota suci. Langkah ini belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Sekitar 2,5 juta peziarah dari seluruh dunia berduyun-duyun ke kota Mekah dan Madinah pada tahun 2019. Ini adalah pendapatan yang signifikan bagi kerajaan.

"Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani para peziarah dan pencari umrah," kata Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh Benten kepada televisi Al-Ekhbariya.

Namun, menurut menteri, keselamatan umat islam dan warga negara lebih diutamakan. Jadi, sebaiknya muslim yang sudah berencana melakukan ibadah haji tetap menunggu hingga situasi aman.

"Tetapi di bawah keadaan saat ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global, kerajaan lebih tertarik untuk melindungi kesehatan umat islam dan warga negara. Oleh karena itu, kami meminta saudara muslim kami di seluruh negara untuk menunggu sebelum melakukan kontrak haji hingga situasinya jelas," kata Menteri.

Tak hanya menunda ziarah Umrah, Arab Saudi juga sudah menghentikan semua penerbangan internasional sampai waktu yang belum ditentukan. Bahkan pekan lalu, Arab Saudi telah memblokir akses masuk dan keluar ke beberapa kota, termasuk ke Mekah dan Madinah.

Pembatalan ibadah haji menjadi hal yang belum pernah terjadi, namun pembatasan peziarah dari daerah berisiko tinggi pernah dilakukan, termasuk saat wabah Ebola.

Pertama kali, wabah terjadi pada tahun 632 saat para peziarah memerangi malaria. Lalu, wabah kolera pada tahun 1821 menewaskan 20.000 peziarah dan wabah kolera lain pada tahun 1865 menewaskan 15.000 peziarah.

Hingga saat ini, kerajaan Arab Saudi melaporkan kasus virus Corona telah mencapai lebih dari 1.500 kasus dengan 10 kematian.

2 Maskapai Tawarkan Penerbangan Gratis Buat Dokter Corona

Aksi 2 maskapai dari Amerika Serikat ini patut diapresiasi. Mereka akan menawarkan penerbangan gratis untuk dokter-dokter yang akan menangani pasien Corona.

Maskapai Delta Airlines dan JetBlue melakukan aksi mulia terkait pandemi Corona yang menimpa Amerika Serikat. 2 Maskapai ini akan menggratiskan tiket penerbangan bagi dokter-dokter yang akan menangani pasien pandemi COVID-19.

Dirangkum detikTravel, Rabu (1/4/2020), kedua maskapai tersebut sepakat untuk membantu para dokter dalam usahanya untuk perang melawan virus Corona. Pandemi Corona memang sudah parah di Amerika Serikat, sudah 160 ribu lebih orang yang positif tertular Corona di sana.

Maskapai Delta Airlines akan memberikan tiket Pulang-Pergi (PP) gratis untuk para dokter yang akan bepergian ke kota-kota seperti Georgia, Louisiana dan juga Michigan. Daerah-daerah tersebut diketahui terkena dampak Corona paling parah dan butuh bantuan dari tenaga medis profesional untuk merawat para pasien.

Dicari! 3 Orang Pemberani untuk Traveling ke Tempat Paling Eksklusif di Bumi

Dunia sedang berhenti sejenak untuk meredam penyebaran virus Corona baru (COVID-19). EYOS Expeditions justru sedang menawarkan pengalaman traveling ke tempat paling eksklusif di muka bumi, ke mana?
EYOS Expeditions merupakan sebuah perusahaan yang menawarkan ekspedisi mewah di tempat-tempat yang penuh petualangan di dunia. Mereka menawarkan kesempatan pertama untuk menyelam di dasar laut terdalam, termasuk ke Challenger Deep di Palung Mariana yang ada di 10.928 meter di bawah permukaan.

"Ini adalah tujuan paling eksklusif di Bumi," kata Rob McCallum, mitra pendiri EYOS Expeditions, seperti dikutip Lonely Planet, Rabu (1/4/2020).

"Lebih banyak orang pergi ke bulan daripada ke dasar lautan. Empat ribu orang pernah ke Everest dan 562 orang ke luar angkasa. Tapi, hanya tujuh yang berhasil mencapai Challenger Deep," dia menambahkan.

Salah satu yang memiliki pengalaman itu adalah sutradara film James Cameron. Dia 'jalan-jalan' ke dasar bumi itu pada 2012.

EYOS Expedition itu menyediakan tiga slot. Dari namanya saja sudah cukup keren: "Mission Specialists". Nantinya, tiga peserta itu bergabung dengan kelompok ilmuwan dan pakar di Guam.

Sebelum terjun ke Challenger Deep itu, mereka akan dilatih lebih dulu. Penyelaman akan memakan waktu sekitar12 jam. Empat jam pertama untuk menuju dasar lautan, kemudian empat jam kedua untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dan merekam suasana di bawah laut. Nah, empat jam lain digunakan untuk kembali ke permukaan.

Penyelaman akan dilakukan di submersible yang disediakan oleh Caladan Oceanic, sebuah perusahaan spesialis teknologi bawah laut. Kendaraan yang bakal digunakan itu telah melalui uji tekanan dan telah menyelam lima kali ke dasar Palung Mariana.

"Penghuni submersible sepenuhnya dilindungi oleh bola titanium setebal 90 mm dan tidak mengalami perubahan tekanan atau tekanan fisiologis sama sekali," begitulah keterangan resmi perusahaan tersebut.

"Bagian dalam kapal selam tenang, damai dan sangat santai".

Siapa berani?

Corona Semakin Mengancam, Bagaimana Pelaksanaan Ibadah Haji?

Pelaksanaan ibadah haji kini banyak dipertanyakan oleh umat islam. Menteri Arab Saudi mengingatkan agar umat Islam tidak melakukan kontrak ibadah haji sebelum situasi aman.
Dilansir Aljazeera, Rabu (1/4/2020), Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi meminta muslim untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang wabah virus Corona sebelum berencana melakukan ibadah haji. Banyaknya peziarah dari seluruh dunia akan mengkhawatirkan karena penyebaran virus Corona yang begitu cepat.

Pada awal bulan Maret, Arab Saudi telah menangguhkan umrah karena khawatir penyebaran virus sampai ke kota suci. Langkah ini belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Sekitar 2,5 juta peziarah dari seluruh dunia berduyun-duyun ke kota Mekah dan Madinah pada tahun 2019. Ini adalah pendapatan yang signifikan bagi kerajaan.

"Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani para peziarah dan pencari umrah," kata Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammed Saleh Benten kepada televisi Al-Ekhbariya.