Rabu, 04 Maret 2020

Ups! Turis Ini Ketahuan Selundupkan Ular di... Celananya

Ulah turis satu ini jangan ditiru. Dia ditangkap pihak keamanan karena ketahuan menyelundupkan seekor ular boa yang disimpan di dalam celananya.

Ada-ada saja yang dilakukan turis untuk mengelabui petugas keamanan. Seperti yang dilakukan turis asal Jerman yang tidak disebutkan identitasnya ini.

Dia tertangkap tangan hendak menyelundupkan seekor ular boa dari Jerman menuju ke Israel. Dia ketahuan petugas keamanan karena menyimpan ular sepanjang 40 cm ini di dalam celana panjangnya.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (28/1/2019), petugas keamanan mencurigai pria ini karena bagian selangkangan pria ini tampak membesar, tidak seperti pria normal pada umumnya. Gerak-geriknya juga terlihat mencurigakan.

Saat digeledah, barulah ditemukan seekor ular boa yang dibungkus dalam karung dan diikat dengan kawat. Saat diinterogasi, pria itu tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan yang resmi.

Menurut Konvensi Washington, ular boa merupakan binatang yang harus dideclared ketika dibawa ke luar maupun ke dalam negeri. Sementara pria ini, mau membawa ularnya boarding ke dalam pesawat.

Akhirnya satwa eksotis ini dievakuasi ke sebuah rescue center di Bandenburg, Jerman. Sementara si penyelundup harus berurusan dengan pihak berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kawanan Sapi Tersapu Banjir ke Pantai Penuh Buaya di Australia

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kawanan sapi di Australia terbawa banjir hingga ke pantai. Sayang, pantai ini dihuni oleh buaya muara yang ganas.

Kawanan sapi di Queensland, Australia tak luput jadi korban meluapnya Sungai Daintree. Mereka tersapu sampai ke kawasan Pantai Wonga di sebelah utara Kota Cairns. Meski selamat, ternyata pantai ini dikenal di kalangan wisatawan sebagai rumah bagi kawanan buaya.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (28/1/2019), banjir di Daintree merupakan yang terparah selama 118 tahun terakhir. Tinggi permukaan airnya bahkan mencapai 12,6 meter.

Puluhan orang, bahkan kawanan hewan ternak juga jadi korban. Kawanan sapi harus bertahan hidup dengan cara berenang semalaman sebelum sapuan banjir membawa mereka sampai ke pesisir pantai.

Beberapa ekor sapi selamat, tapi yang lain tidak. Bangkai mereka pun teronggok begitu saja di kawasan pantai.

Untuk sapi-sapi yang masih hidup, warga menyerukan untuk mengevakuasi mereka karena ditakutkan mereka akan jadi mangsa empuk bagi kawanan buaya yang tinggal di sekitar pantai.

"Mereka (sapi-sapi) terlihat capek setelah berenang semalaman. Di pantai saya lihat ada 2 sapi mati. Saya khawatir buaya-buaya akan ke pantai untuk memangsa mereka," ujar Bec Water, salah seorang warga lokal seperti ditulis media Daily News Australia.

Saat ini petugas dan awarga masih melakukan proses evakuasi. Kondisi Sungai Daintree pun sudah mulai berangsur surut dari banjir.

Pemprov Sulut Ingin Realisasikan Penerbangan Langsung Manado-Xian

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, mengupayakan direalisasikannya rute penerbangan langsung antara Manado dengan Xian di China. Ini sejalan dengan rencana Pemprov Sulut menggenjot angka kunjungan wisatawan asing di 2019 sebesar 150.000 wisman.

Tahun lalu, tercatat kunjungan wisman ke Sulawesi Utara sebanyak 124.830 orang atau melampaui target yang ditetapkan sebanyak 115.826 wisman. Untuk memenuhi target tersebut, mulai 22 Februari 2019, jumlah flight penerbangan dari Manado ke China menjadi 13 kali setiap minggu.

Kemudian Manado ke Guangzhou, Shanghai, Changsha dan Tianjin masing-masing tiga flight setiap minggu. Selain itu, Olly juga berhasil merintis rute terbaru yaitu Manado-Xian sebanyak satu flight per minggu.

Tak tanggung-tanggung rute Manado ke kota-kota di China berhasil mengantarkan sebanyak 107.075 turis China untuk berlibur ke Sulut di tahun 2018 atau mencapai 83,78 persen dari total kunjungan seluruh wisman. Tentunya jumlah ini bakal bertambah setelah dibukanya rute baru Manado-Xian.

Mau Coba Tidur di Tempat Ayahnya Kim Jong-un?

 Beberapa sudut Korea Utara terbuka untuk turis, meski aturannya ketat. Salah satunya suatu homestay yang pernah didatangi Kim Jong-il, ayahnya Kim Jong-un.

Dilansir BBC Travel, Senin (28/1/2019) homestay itu berada di Gunung Chilbo, Provinsi Hamgyong di Korea Utara bagian utara. Butuh waktu sekitar 7-8 jam naik mobil dari pusat Kota Pyongyang.

House 16, begitu sebutannya yang familiar untuk turis. Di homestay itulah, dulunya mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong-il ayahnya Kim Jong-un pernah datang berkunjung dan bermalam di tahun 2006.

Namun sayang, dari 20 kamar di sana tidak dijelaskan di kamar nomor berapa Kim Jong-il bermalam. Sebabnya, bagi masyarakat Korea Utara itu dianggap tidak sopan untuk memberitahu lokasi tidur sang pemimpin yang dijuluki 'Dear Leader' tersebut.

Petra Wong, penulis dari BBC Travel mencoba bermalam di sana. Dia menggambarkan, homestaynya sangat sederhana. Nuansa budaya Korea Utara dari arsitektur, perabotan dan pernak-perniknya begitu terasa.

Tak ketinggalan, foto-foto Kim Jong-il dan Kim Jong-un terpampang di dalam sudut-sudut ruangan. Tentu, itu dinilai merupakan suatu penghormatan.

Asyiknya, sang tuan rumah homestay bakal menyambut tiap turis dan mengenalkan berbagai hal tentang Kora Utara. Dari memasak kimchi, menyetel lagu-lagu Korea Utara sampai bermain voli bareng.

Posisi House 16 berada di atas perbukitan dan dekat dengan pesisir. Saat malam hari, suara ombak baakal memecah keheningan. Syahdu nian...

Bahkan, homestay ini lebih nyatanya selalu ramai pengunjung baik dari warga lokal dan turis mancanegara. Kebanyakan turisnya, dari Australia dan Eropa. Khusus dari Amerika Serikat, boleh datang tapi tidak boleh bermalam.

Tidak ada data mengenai harga per malam di House 16. Untuk datang ke sana pun hanya diizinkan melalui travel agent yang sudah mendapat izin dari pemerintah Korea Utara seperti Young Pioneer Tours, Bestway Tours and Safari, Uri Tours dan Koryo Tours.

Mau coba bermalam di sana?

Ups! Turis Ini Ketahuan Selundupkan Ular di... Celananya

Ulah turis satu ini jangan ditiru. Dia ditangkap pihak keamanan karena ketahuan menyelundupkan seekor ular boa yang disimpan di dalam celananya.

Ada-ada saja yang dilakukan turis untuk mengelabui petugas keamanan. Seperti yang dilakukan turis asal Jerman yang tidak disebutkan identitasnya ini.

Dia tertangkap tangan hendak menyelundupkan seekor ular boa dari Jerman menuju ke Israel. Dia ketahuan petugas keamanan karena menyimpan ular sepanjang 40 cm ini di dalam celana panjangnya.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (28/1/2019), petugas keamanan mencurigai pria ini karena bagian selangkangan pria ini tampak membesar, tidak seperti pria normal pada umumnya. Gerak-geriknya juga terlihat mencurigakan.

Saat digeledah, barulah ditemukan seekor ular boa yang dibungkus dalam karung dan diikat dengan kawat. Saat diinterogasi, pria itu tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan yang resmi.

Menurut Konvensi Washington, ular boa merupakan binatang yang harus dideclared ketika dibawa ke luar maupun ke dalam negeri. Sementara pria ini, mau membawa ularnya boarding ke dalam pesawat.

Akhirnya satwa eksotis ini dievakuasi ke sebuah rescue center di Bandenburg, Jerman. Sementara si penyelundup harus berurusan dengan pihak berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.