Melihat sunset sambil wisata kuliner di Kupang, traveler bisa ke kafe yang satu ini. Dijamin betah!
Menikmati Sunset dikupang tidaklah susah, sebab hampir di sepanjang jalan pesisir kita bisa menyaksikannya langsung. Salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam di Kota Kupang adalah di Kafe Tebing yang berlokasi tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang.
Kafe yang berada di tepi tebing dan langsung menghadap ke lautan lepas, membuat pemandangan indah tercipta dari kafe ini. Dan itulah mengapa kafe ini dinamakan Kafe Tebing.
Saat saya berkunjung ke kafe sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Sudah terlihat banyak anak muda dan pengunjung yang memenuhi area kafe, entah sekadar nongkrong atau memang ingin menikmati sunset dari kafe ini.
Nuansa yang tercipta memang sangat romantis lho. Bayangkan saja, di ujung sebuah tebing karang yang menjorok ke laut kita bisa menikmati sunset yang indah sembari menikmati segelas kopi dan kentang goreng.
Adanya perahu nelayan, dermaga dan juga pelabuhan peti kemas Tenau menjadikan tempat ini terlihat strategis dan istimewa. Plus menambah kesan alami dalam kehidupan di masyarakat. Pokoknya kece banget deh.
Harga makanan di kafe ini juga tergolong murah. Mulai dari makanan ringan Rp 20.000 hingga minuman Rp 30.000. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu juga dibuat sedemikian rupa hingga semakin mempercantik kafe.
Nah, karena lokasi Kafe Tebing tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang, maka jarak dari pusat kota Kupang juga cukup dekat. Hanya diperlukan sekitar 20-30 menit saja berkendara motor dan kita akan tiba di kafe ini. Jam operasionalnya sendiri setiap hari mulai pukul 15.00-22.00 malam.
Terkait Wacana Penutupan TN Komodo, KLHK Akan Buat Tim Terpadu
Wacana penutupan TN Komodo oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tengah dibicarakan bersama dengan pihak KLHK. Rencananya akan dibuat tim terpadu.
Bertempat di lantai 8 ruang rapat Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Jakarta, Rabu (6/2/2019), pihak KLHK bersama Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov NTT, Alexander Sena serta sejumlah stakeholder terkait membicarakan kelanjutan wacana tersebut.
Hadir sebagai pemimpin rapat, Dirjen KSDAE Wiratno mengatakan pihaknya akan membuat tim terpadu bersama. Tugas tim ini untuk meneliti lebih jauh terkait Komodo di TN Komodo sebelum mengeluarkan keputusan lebih lanjut.
"Menteri LHK akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo serta membuat prediksi masa depan pengelolaan TN Komodo sebagai kawasan eksklusif," ujar Wiratno.
Dijelaskan oleh Wiratno, tim terpadu tersebut akan melibatkan sejumlah stakeholder yang berkepentingan dengan TN Komodo. Tugas tim terpadu tersebut adalah untuk melakukan riset lebih jauh sebagai dasar pengambilan keputusan.
"Tim terpadunya tentu unsur daerah dari Kabupaten, biro hukum Bappeda, KLHK, dibarengi dengan timnya dari LIPI, Kemenpar, LSM ada Komodo Survival Program yang sudah berkecimpung 15 tahun). Tim di SK-kan oleh Menteri LHK dan melapor termasuk Dirjen KSDAE," ujar Wiratno.
Dijelaskan, kalau tim terpadu tersebut akan langsung dibuat dalam tempo sesingkat-singkatnya. Tim tersebut dikatakan akan mulai bekerja dari sekarang hingga waktu yang telah ditentukan. Sebelumnya, tim terpadu diketahui akan mengabarkan update lebih dulu ke Menteri lhk pada bulan Juli 2019.
"Penutupan atau pembukaan kembali suatu kawasan konservasi diputuskan atas pertimbangan ilmiah dan kondisi tertentu. Untuk TN Komodo, tim terpadu akan memberikan rekomendasi kepada KLHK dan Dirjen KSDAE pada bulan Agustus 2019," ujar Wiratno.