Minggu, 01 Maret 2020

Menikmati Sunset di Kupang, Asyiknya dari Kafe Ini

Melihat sunset sambil wisata kuliner di Kupang, traveler bisa ke kafe yang satu ini. Dijamin betah!

Menikmati Sunset dikupang tidaklah susah, sebab hampir di sepanjang jalan pesisir kita bisa menyaksikannya langsung. Salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam di Kota Kupang adalah di Kafe Tebing yang berlokasi tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang.

Kafe yang berada di tepi tebing dan langsung menghadap ke lautan lepas, membuat pemandangan indah tercipta dari kafe ini. Dan itulah mengapa kafe ini dinamakan Kafe Tebing.

Saat saya berkunjung ke kafe sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Sudah terlihat banyak anak muda dan pengunjung yang memenuhi area kafe, entah sekadar nongkrong atau memang ingin menikmati sunset dari kafe ini.

Nuansa yang tercipta memang sangat romantis lho. Bayangkan saja, di ujung sebuah tebing karang yang menjorok ke laut kita bisa menikmati sunset yang indah sembari menikmati segelas kopi dan kentang goreng.

Adanya perahu nelayan, dermaga dan juga pelabuhan peti kemas Tenau menjadikan tempat ini terlihat strategis dan istimewa. Plus menambah kesan alami dalam kehidupan di masyarakat. Pokoknya kece banget deh.

Harga makanan di kafe ini juga tergolong murah. Mulai dari makanan ringan Rp 20.000 hingga minuman Rp 30.000. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu juga dibuat sedemikian rupa hingga semakin mempercantik kafe.

Nah, karena lokasi Kafe Tebing tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang, maka jarak dari pusat kota Kupang juga cukup dekat. Hanya diperlukan sekitar 20-30 menit saja berkendara motor dan kita akan tiba di kafe ini. Jam operasionalnya sendiri setiap hari mulai pukul 15.00-22.00 malam.

Terkait Wacana Penutupan TN Komodo, KLHK Akan Buat Tim Terpadu

Wacana penutupan TN Komodo oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tengah dibicarakan bersama dengan pihak KLHK. Rencananya akan dibuat tim terpadu.

Bertempat di lantai 8 ruang rapat Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Jakarta, Rabu (6/2/2019), pihak KLHK bersama Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov NTT, Alexander Sena serta sejumlah stakeholder terkait membicarakan kelanjutan wacana tersebut.

Hadir sebagai pemimpin rapat, Dirjen KSDAE Wiratno mengatakan pihaknya akan membuat tim terpadu bersama. Tugas tim ini untuk meneliti lebih jauh terkait Komodo di TN Komodo sebelum mengeluarkan keputusan lebih lanjut.

"Menteri LHK akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo serta membuat prediksi masa depan pengelolaan TN Komodo sebagai kawasan eksklusif," ujar Wiratno.

Dijelaskan oleh Wiratno, tim terpadu tersebut akan melibatkan sejumlah stakeholder yang berkepentingan dengan TN Komodo. Tugas tim terpadu tersebut adalah untuk melakukan riset lebih jauh sebagai dasar pengambilan keputusan.

"Tim terpadunya tentu unsur daerah dari Kabupaten, biro hukum Bappeda, KLHK, dibarengi dengan timnya dari LIPI, Kemenpar, LSM ada Komodo Survival Program yang sudah berkecimpung 15 tahun). Tim di SK-kan oleh Menteri LHK dan melapor termasuk Dirjen KSDAE," ujar Wiratno.

Dijelaskan, kalau tim terpadu tersebut akan langsung dibuat dalam tempo sesingkat-singkatnya. Tim tersebut dikatakan akan mulai bekerja dari sekarang hingga waktu yang telah ditentukan. Sebelumnya, tim terpadu diketahui akan mengabarkan update lebih dulu ke Menteri lhk pada bulan Juli 2019.

"Penutupan atau pembukaan kembali suatu kawasan konservasi diputuskan atas pertimbangan ilmiah dan kondisi tertentu. Untuk TN Komodo, tim terpadu akan memberikan rekomendasi kepada KLHK dan Dirjen KSDAE pada bulan Agustus 2019," ujar Wiratno.

Banjir Besar, Buaya di Australia Panjat Pohon

11 Hari terakhir, hujan besar di Australia menyebabkan banjir di beberapa daerah. Sampai-sampai, buaya di sungai terdampar ke jalanan dan memanjat pohon!

Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (6/2/2019) salah satu daerah yang terdampak hujan dan banjir besar adalah Kota Townsville di Negara Bagian Queensland. Jalanan hingga jembatan rusak, sekitar 400 penduduk pun diungsikan.

Menteri Utama Queensland Annastacia Palaszczuk menyebutkan, bahwa hujan dan banjir yang terjadi di Queensland kali ini adalah bencana yang terburuk dan tidak diprediksi dapat separah ini. Berbagai bala bantuan diturunkan, sampai pihak militer Australian Defence Forces ikut turun tangan.

"Lebih dari 1.100 orang telah menelfon layanan darurat untuk meminta bantuan," kata Annastacia Palaszczuk.

Celakanya tak hanya itu, warga Townsville dan sekitarnya juga dibikin ketakukan oleh buaya yang terdampar ke jalanan. Banyak laporan warga yang melihat buaya di jalanan, sampai memanjat pohon!

Meski belum ada laporan warga yang diserang buaya, tetapi tetap saja banyaknya buaya yang terdampar ke jalanan bikin panik semua orang. Ukurannya pun cukup besar, ada yang terlihat panjang buayanya mencapai 3 meter.

Pemerintah Australia juga sudah menangani perihal buaya-buaya yang terdampar ke jalanan dengan menyiapkan tim khusus. Pemerintah Australia meminta warga Townsville tidak panik dan langsung melaporkan ketika melihat buaya.

"Ular dan buaya terlihat berkeliaran di jalan-jalan Queensland bagian utara banjir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis New York Times. 

Menikmati Sunset di Kupang, Asyiknya dari Kafe Ini

Melihat sunset sambil wisata kuliner di Kupang, traveler bisa ke kafe yang satu ini. Dijamin betah!

Menikmati Sunset dikupang tidaklah susah, sebab hampir di sepanjang jalan pesisir kita bisa menyaksikannya langsung. Salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam di Kota Kupang adalah di Kafe Tebing yang berlokasi tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang.

Kafe yang berada di tepi tebing dan langsung menghadap ke lautan lepas, membuat pemandangan indah tercipta dari kafe ini. Dan itulah mengapa kafe ini dinamakan Kafe Tebing.

Saat saya berkunjung ke kafe sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Sudah terlihat banyak anak muda dan pengunjung yang memenuhi area kafe, entah sekadar nongkrong atau memang ingin menikmati sunset dari kafe ini.

Nuansa yang tercipta memang sangat romantis lho. Bayangkan saja, di ujung sebuah tebing karang yang menjorok ke laut kita bisa menikmati sunset yang indah sembari menikmati segelas kopi dan kentang goreng.

Adanya perahu nelayan, dermaga dan juga pelabuhan peti kemas Tenau menjadikan tempat ini terlihat strategis dan istimewa. Plus menambah kesan alami dalam kehidupan di masyarakat. Pokoknya kece banget deh.

Harga makanan di kafe ini juga tergolong murah. Mulai dari makanan ringan Rp 20.000 hingga minuman Rp 30.000. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu juga dibuat sedemikian rupa hingga semakin mempercantik kafe.

Nah, karena lokasi Kafe Tebing tak jauh dari Pelabuhan Tenau Kupang, maka jarak dari pusat kota Kupang juga cukup dekat. Hanya diperlukan sekitar 20-30 menit saja berkendara motor dan kita akan tiba di kafe ini. Jam operasionalnya sendiri setiap hari mulai pukul 15.00-22.00 malam.