Jumat, 28 Februari 2020

My Trip My Adventure: Survival di Gua Sipahang

Ini dia petualangan yang ekstrem. Aksi bertahan hidup yang berbahaya di Gua Sipahang, Bogor dalam My Trip My Adventure.

Episode terbaru My Trip My Adventure akan kembali hadir pada Minggu, 17 Februari 2019 pukul 08.30 WIB. Dua host MTMA yaitu Bima Aryo dan Inka Fitria akan melakukan petualangan yang ekstrem.

Di episode terbaru nanti, MTMA menghadirkan konsep yang belum pernah ditayangkan sebelumnya. Sesuai dengan tema Survival, para host dan kru MTMA mengikuti proses evakuasi korban yang terjebak di dalam Gua Sipahang di Cigudeg, Bogor, bersama tim BASARNAS.

Mereka harus bertahan melewati gua yang sempit dan sesak dalam pencarian korban di dalamnya. Gua Sipahang ini panjangnya 800 meter - 1 km, berada di kawasan Gua Gudawang, dan merupakan gua tipe basah dengan tingkat kesulitan paling tinggi untuk dilewati.

Karena lebar dan tingginya berbeda-beda di tiap meternya. Mereka harus berjalan melewati genangan air setinggi betis hingga pinggang, kadang harus berjongkok hingga tiarap ketika melewati bagian perut gua yang sempit dan pendek.

Mereka diharuskan menggunakan alat pengaman dan mengatur napas serta kewaspadaan, sepanjang jalan menelusuri Gua Sipahang. Misi di episode itu adalah menyelamatkan korban yang terjebak di titik 700-800 meter di dalam gua.

Di titik ini, tidak dapat dilewati dengan tangan kosong karena air memenuhi ruangan gua setinggi 4 meter. Korban terjebak di titik tersebut, ketika menelusuri gua di saat hujan.

Bisakah tim BASARNAS dan tim MTMA melewati Gua Sipahang dan menyelamatkan korban? Kamu mesti nonton episode terbaru MTMA akhir pekan ini ya!

AirAsia Benarkan Soal Broadcast Larangan Bawa Daging Babi

Para traveler ramai dengan beredarnya foto surat edaran atas nama maskapai AirAsia yang melarang penumpang membawa daging babi ke Malaysia. Larangan ini benar adanya.

detikTravel pun menanyakan langsung perihal broadcast yang beredar luas di media sosial kepada AirAsia. Broadcast yang beredar itu sepertinya ditujukan kepada travel agent, seperti tampak pada awal kalimatnya.

Bagaimana tanggapan AirAsia? Larangan penumpang membawa daging babi itu ternyata benar adanya. Larangan ini terkait dengan wabah Flu Babi Afrika.

"Kami ingin menginformasikan bahwa pemerintah Malaysia telah menetapkan larangan sementara membawa masuk daging babi dan produk yang mengandung daging babi ke Malaysia menyusul adanya wabah virus Flu Babi Afrika," ujar Juru Bicara AirAsia kepada detikTravel, Rabu (13/2/2019).

Menurut dia AirAsia sudah memasang pengumuman resmi di website mereka mulai tanggal 8 Februari 2019 perihal Larangan Membawa Produk Babi dan Berbahan Babi ke Malaysia.

Dalam pengumuman itu disebutkan, traveler yang membawa daging babi atau produk babi ke Malaysia diminta membuangnya di tempat pembuangan yang ditentukan (tempat karantina) setelah turun dari pesawat.

Mereka yang tidak melakukannya, barangnya akan disita dan dikenakan denda RM 100.000 atau penjara 6 tahun atau keduanya.

Wah, patut jadi perhatian traveler nih!

Kandang Ayam di Geopark, Pemkab Gunungkidul Dianggap Langgar Aturan

Soal pembangunan kandang ayam di kawasan Benteng Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu, Gunungkidul masih berlanjut. Ini tanggapan keras dari Walhi Yogyakarta.

Pemkab Gunungkidul dinilai melanggar aturan, karena membiarkan pembangunan breeding farm broiler di Kawasan Benteng Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu Gunungkidul. Sebab, lokasi pembangunannya berada di kawasan lindung karst.

"Kami menganggap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melanggar aturannya sendiri dalam hal perlindungan dan pengelolaan Kawasan Banteng Alam Karst Gunung Sewu," ujar Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera di kantornya, Rabu (23/2/2019).

Merujuk Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gunungkidul, wilayah Kecamatan Semanu dan Tanjungsari yang menjadi lokasi pembangunan breeding farm broiler telah ditetapkan sebagai kawasan lindung karst.

Ketentuan tersebut tertera pada pasal 33 huruf a di Perda No 6 tersebut. Perda itu juga mewajibkan untuk mempertahankan ekosistem dan melestarikan keunikan bentukan eksokarst dan endokarst, serta memadukan pengelolaan kawasan lindung geologi.

"Hal-hal tersebut seharusnya menjadi perhatian Pemkab Gunungkidul. Bahwa kawasan lindung geologi merupakan kawasan wajib dilindungi dan untuk tidak diubah benteng alamnya karena mempunyai bentukan yang khas," tutur Halik.

Tak hanya itu, lanjut Halik, PT Widodo Makmur Unggas yang memprakarsai breeding farm broiler di kawasan Geopark Gunung Sewu juga belum mengantongi dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Sementara draf Amdal yang disusun juga janggal.

"(Draf) Amdal hanya membahas rencana pembangunan blok 3 dan blok 4. Sedangkan di sisi yang lain telah dilakukan konstruksi atau pembangunan sebanyak 21 kandang (dari total 24 kandang), dengan 12 kandang sudah operasional," paparnya.

Menurutnya, kajian lingkungan hidup dalam hal ini Amdal yang disusun PT Widodo Makmur Unggas tidak dilakukan secara holistic. Sebab, draf Amdal hanya memaparkan kajian secara parsial yang fokusnya pada blok 3 dan 4.

"Pembangunan (breeding farm broiler) PT Widodo Makmur Unggas merupakan kegiatan yang dilarang berdasarkan surat rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, karena pembangunannya berpotensi merusak bentukan karst," ungkapnya.

Berdasarkan fakta tersebut, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu termasuk Walhi Yogyakarta menyatakan menolak pembangunan breeding farm broiler di Kawasan Lindung Geopark Gunung Sewu.

Adapun organisasi yang bergabung di Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu ada Walhi Yogyakarta, LBH Yogyakarta, Ikatan Mahasiswa Gunungkidul, Rumah Belajar Rakyat, Perpusjal Gunungkidul, Komite Bersama Reformasi, dan 10 organisasi lainnya.

Halik menuturkan, Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu bersepakat untuk mendesak Pemkab Gunungkidul agar menghentikan seluruh rencana pembangunan dan pengoperasian breeding farm broiler oleh PT Widodo Makmur Unggas.

"Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kawasan benteng alam karst Gunung Sewu," tutupnya.