Kamis, 06 Februari 2020

Kemenpar Bagikan KUR dan Bantuan untuk Homestay di Danau Toba

Kemenpar terus mendorong pembangunan homestay di destinasi wisata. Di Danau Toba misalnya, Kemenpar menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata.

Penyaluran KUR dan paket barang operasional homestay dilakukan, Kamis (4/4) lalu. Untuk KUR, ada dua bank yang menjadi kreditur, yaitu BRI dan BNI. Total investasi yang diberikan sebesar Rp 870 juta.

"Para pelaku bisnis pariwisata di seputaran Kawasan Danau Toba memiliki potensi besar berkembang. Tetap menjadi destinasi favorit, kawasan akan terus dikunjungi oleh para wisatawan," ungkap Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata Lokot Ahmad Enda, dalam keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

BRI mengalirkan modal usaha sebesar Rp 470 juta untuk dua orang debitur yaitu Roberto Romhot Siahaan yang mendapatkan bantuan KUR sektor pariwisata senilai Rp 250 Juta. Roberto memiliki bidang usaha rumah makan. Sedangkan kredit sebesar Rp 220 juta diberikan kepada Octo Purba. Ia mengembangkan bidang usaha souvenir atau handy craft.

Sedangkan BNI mengalirkan total kredit senilai Rp 400 Juta. Investasi ini diberikan pada Hartoba Torhis dengan nominal Rp 300 Juta. Hartoba mengembangkan unit usaha kapal penyeberangan dan restoran. Penerima kredit lainnya adalah Lamtiur Silalahi sebesar Rp 100 Juta. Dia memiliki unit usaha jasa travel.

KUR pariwisata diserahkan di Desa Sigapiton, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. "KUR sektor pariwisata ini sangat bagus bagi wirausaha. Artinya, mereka memiliki peluang untuk terus mengembangkan usahanya. Aktivitas industri pariwisata akan terus berdenyut. Kalau industriya sehat, otomatis ada lapangan pekerjaan yang tersedia," lanjut Lokot.

Bantuan barang operasional juga diberikan kepada homestay di Desa Wisata Sigapiton, Kamis (4/4). Total terdapat 100 paket dukungan yang diberikan bagi 9 desa wisata dari 4 kabupaten di seputaran Kawasan Danau Toba. Setiap paket terdiri dari spring bed, bed cover, sprey, masing-masing 2 bantal dan guling, lalu buku tamu.

"Paket-paket dukungan akan menguatkan value dari homestay. Dengan peralatan tempat tidur baru, diharapkan wisatawan mendapatkan kualitas istirahat terbaik. Wisatawan akan tetap segar sehingga bisa maksimal mengeksplorasi eksotisnya destinasi Danau Toba," papar Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy Marpaung.

Dari 4 kabupaten, homestay di Toba Samosir paling banyak mendapat bantuan. Masing-masing diberi 10 paket, dukungan bagi homestay diterima Desa Wisata Jangga Dolok, Parhitean, juga Sigapiton.

Kabupaten Samosir mendapatkan bantuan untuk dua desa wisata. Ada Desa Wisata Huta Tinggi dan Huta Balian dengan jumlah masing-masing 10 paket.

Jumlah dua desa wisata serupa juga diterima Kabupaten Humbang Hasundutan. Desa Wisata Nagasaribu mendapatkan dukungan bagi homestay berjumlah 20 paket. Adapun, Desa Wisata Silaban diberi porsi 10 paket. Pada Kabupaten Dairi, masing-masing 10 paket diberikan kepada Desa Wisata Silalahi satu dan dua.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, keberadaan homestay memang menjadi perhatian Kemenpar.

"Modal KUR sektor pariwisata tentu akan positif. Apalagi, pariwisata ini terus tumbuh bagus. Pasti ada banyak value yang diperoleh masyarakat. Kami juga tetap memperhatikan homestay-homestay yang ada di sekitar Danau Toba. Sebab, kawasan destinasi ini terus tumbuh dengan pergerakan wisatawan sangat kompetitif. Aspek amenitas harus dikuatkan," tutup Menpar.

Penuh Warna! Begini Meriahnya Tambora Color Run

Tambora Color Run yang dihelat di Dompu akhir pekan kemarin mampu menyedot ratusan wisatawan. Sebanyak 600 lebih peserta saling lempar tepung warna-warni!

Semua tampak bersemangat mengikuti lari santai yang diselenggarakan pada Sabtu (6/4/2019) tersebut. Sebaran serbu warna-warni yang menyertai lari para peserta seolah menjadi pesan ceria dari Kota Dumpu.

"Dompu tersenyum. Raut wajah penuh canda begitu terlihat. mulai dari Bupati, aparat pemerintah, anak milenial dan masyarakatnya. Ini merupakan pesan dari Dompu. Pesan ceria lepas dari kesedihan setelah NTB terus dilanda gempa," ujar Kepala Dinas Pariwisata, NTB, Lalu Mohammad Faozal yang hadir langsung di event tersebut, dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

Rangkaian meriah menyertai para peserta berlari. Semua saling melempar tepung warna-warni. Hal ini membuat wajah, rambut, bahkan pakaian yang dikenakan peserta tampak berwarna-warni. Namun, semuanya larut dalam luapan kegembiraan, sembari berolahraga di pagi hari.

"Ajang ini juga sebagai wadah sport tourism yang saat ini sedang booming di masyarakat. Dengan itu diharapkan semakin mengangkat sektor pariwisata NTB. Sekaligus memberikan warna tersendiri bagi Festival Pesona Tambora 2019 yang kembali masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenpar," ungkap Faozal.

Terpisah, Ketua Pelaksana CoE 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan ajang ini sangat tepat mengisi Festival Pesona Tambora 2019. Esthy mengatakan, Gunung Tambora dulu pernah menyapa dunia dengan letusan yang dahsyat. Menurutnya, saat ini dunia yang harus menyapa keindahan Gunung Tambora.

"Keindahan Gunung Tambora sudah tidak diragukan. Panoramanya membentuk pola lukisan alam yang natural, punya daya hipnotis yang kuat buat wisatawan yang berkunjung. Belum lagi kekayaan budaya masyarakatnya yang akan ditampilkan di Festival Pesona Tambora. Sudah pasti menambah magisnya Gunung Tambora. Ajang color run ini menggambarkan betapa indahnya Tambora," ucap wanita berkerudung itu.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Festival Pesona Tambora dapat membius wisatawan. Bukan saja karena atraksi yang akan dihadirkan secara lengkap, tetapi juga keindahan alamnya. Karena setelah ledakan dahsyat Gunung Tambora 204 tahun yang lalu, Tambora telah berubah menjadi lanskap menakjubkan.

Tambora memiliki kawah terbesar di Indonesia. Lebar kawahnya 7 km dengan diameter 16 km. Sementara kedalaman kawahnya 800 m. Belum lagi balutan lapisan-lapisan batuan yang ada di sepanjang tebing kawah.

Hamparan pasir luas yang indah berpadu manis dengan pemandangan kawah dan sekitarnya. Ditambah lagi birunya lautan yang membentang serta pemandangan pulau Satonda terpapar indah dari puncaknya.

"Berlibur ke Tambora wisatawan pasti tidak akan menyesal. Tambora bukan hanya gunungnya saja yang indah, wisata alam lainnya juga luar biasa. Apalagi ada Festival Pesona Tambora. Keseruan atraksinya sudah tidak diragukan. Seperti color run yang digelar meramaikan festival tersebut," pungkas Arief.