Seorang pria ditangkap di Bandara Texas karena barang bawaannya. Bukan senjata atau benda berbahaya, pria ini bawa ikan pari di dalam peti kemas.
Pesawat kini menjadi moda transportasi bagi manusia maupun pengiriman barang. Nah, seorang pria ditangkap oleh pihak keamanan Bandara Texas karena membawa peti kemas yang mencurigakan, seperti diintip detikcom dari Fox, Jumat (12/4/2019).
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut membawa peti berukuran sedang ke Bandara Internasional Dallas Fort Worth. Begitu dibuka, rupanya peti tersebut berisi pari air tawar dan ikan boulengerella.
Dari hasil penangkapan, ada 10 ikan pari air tawar yang hendak di selundupkan. Menurut catatan seorang inspektur Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat, ikan pari tersebut terbagi menjadi 2 jenis dan berbagai ukuran.
Sedangkan ikan boulengerella berjumlah sekitar 19 ekor. Ikan boulengerella umumnya ditemukan di perairan Amazon, begitu juga yang dibawa. Hewan-hewan ini masuk ke dalam daftar invasif Texas.
Daftar Invasif adalah binatang atau spesies yang asli dari daerah tersebut. Sehingga spesies ini akan memiliki kecenderungan untuk menyebarkan kerusakan pada lingkungan, ekonomi manusia dan kesehatan masyarakat.
Ikan-ikan ini di masukkan ke dalam plastik sebelum ditumpuk ke dalam peti. Kemudian kantong-kantongnya dilapisi dengan koran. Kasihan ya...
Ikan pari air tawar termasuk hewan yang cukup atraktif dan ramah dengan manusia. Sehingga banyak orang yang ingin memeliharanya. Padahal, ikan ini harusnya berada di perairan luas dan liar.
Yang lucunya lagi, pria ini berencana untuk mengirimkan kembali ikan-ikan tersebut ke Kansas dengan menggunakan mobil. Namun tentu saja hal ini tetap ilegal karena spesies yang dibawa.
Atas tindakannya, Texas Game Warden, Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat memviralkan hasil tangkapannya di Twitter.
"Charges filed and cases pending on a Kansas person having freshwater stingrays and boulengerella (both of which are on Texas' invasive species list) shipped to DFW Airport. He was going to transport them back to Kansas via vehicle (also illegal to possess in Oklahoma)," cuit Texas Game Warden.
Untungnya, ikan-ikan ini ditemukan dalam keadaan hidup. Saat ini semua ikan-ikan tersebut disimpan sebagai barang bukti. Ada-ada saja ya...
Berdiri di Eskalator MRT Harus di Salah Satu Sisi, Ini Alasannya
Hadirnya MRT di Jakarta perlu disikapi penggunanya. Misalnya sebatas aturan sederhana berdiri di satu sisi eskalator. Ini alasan di baliknya.
Walau telah umum diketahui di negara asing, mungkin tak banyak orang Indonesia yang tahu aturan berdiri di satu sisi eskalator. Di mana sisi lain eskalator yang tak dipakai untuk berdiri diperuntukkan untuk orang yang ingin berjalan lebih cepat.
Hal itu pun sempat menjadi perbincangan di media sosial saat MRT mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Kemacetan sempat terjadi di eskalator saat itu.
Apabila kamu datang ke negara seperti Singapura atau Jepang yang terkenal memiliki pola kerja cepat, bukan tak mungkin kamu ditegur karena berdiri memenuhi tiap sisi eskalator.
Usut punya usut, aturan berdiri di satu sisi eskalator itu dibuat melalui sejarah panjang. Ditelusuri detikcom dari berbagai sumber, Jumat (12/4/2019), etika berdiri di satu sisi eskalator itu ternyata sudah ada sejak tahun 1911 silam di Inggris.
Menurut situs berita Londonist, penemuan eskalator pertama kali diimplementasikan pada stasiun Earl's Court London kala itu. Diketahui, Charles Seeberger adalah orang pertama yang mematenkannya.
Secara fungsi, keberadaan eskalator yang berupa lantai berjalan saat itu merupakan sebuah kemajuan yang memudahkan manusia. Desain eskalator kala itu juga disebut cukup berbeda dengan zaman sekarang.
Di tahun tersebut, konon ada sebuah partisi diagonal yang dipasang di ujung eskalator. Di mana partisi diagonal itu akan mendorong pengguna eskalator untuk melangkah ke sisi kiri.
Semenjak itu, disepakati kalau mereka yang berjalan di eskalator harus berdiri di sebelah kiri. Jika tidak, mereka harus memotong garis yang berdiri dan itu akan menimbulkan kekacauan.
Seiring berjalannya inovasi, desain eskalator pun kian berubah. Partisi diagonal pun dihilangkan. Hanya saja bagi masyarakat London, tradisi berdiri di sisi kanan tetap dilakukan.
Selain di London, sejumlah negara lain seperti China, Hong Kong dan Belgia diketahui juga mengikuti etika tersebut. Hanya saja, sejumlah negara seperti Singapura hingga Jepang malah menerapkan aturan berdiri di sisi kiri dan sisi kanan untuk berjalan. Ada sedikit perbedaan di sini.