Habis nyoblos Pemilu di Malang, asyiknya main ke pantai. Ada Pantai Watu Lepek yang menanti untuk traveler kunjungi.
Untuk melihat keindahan perlu perjuangan, mirip seperti filosofi hidup. Kedatangan sahabat ke Kota Malang, mewajibkan kita untuk berpetualang kembali.
Judulnya sih ke pantai, dan tanpa googling lebih dahulu, hanya bermodal percaya kepada sahabat, berangkatlah kita menuju Pantai Watu Lepek, sekitar 1.5 jam perjalanan mobil dari kota Malang.
Di satu area itu terdapat beberapa pantai, salah satunya Pantai Batu Bengkung. Pantai ini dilengkapi dengan batu karang yang besar sehingga saat ombak datang, suara deburnya yang bersentuhan manja dengan batu akan menghasilkan suara yang kadang membuat jantung sedikit deg-degan, apalagi dengan beberapa kejadian alam belakangan terjadi.
Benar sekali, saat mengunjunginya hari minggu kemarin, sepi oleh pengunjung dan menjadi keuntungan buat kami untuk menikmati pantai dan berfoto tanpa background wajah asing.
Landing di parkir Pantai Batu Bengkung, belum membuat perjalanan berakhir karena kami harus melakukan trekking bukit untuk mencapai Pantai Watu Lepek. Ada jalan setapak yang dapat dilalui, tetapi sedikit jauh dan tidak akan menemukan tantangan dan perjuangan.
Rute trekking sebenarnya tidak terlalu sulit jika tidak dapat musim hujan, karena jalur akan sedikit licin karena jalan setapak tanah. Hati-hati juga terhadap rute batu karang karena cukup tajam dan jika slip sedikit akan menyebabkan cedera. Saya percaya setiap usaha akan menghasilkan sesuatu dan sungguh bersyukur kembali dapat menjadi saksi keindahan Indonesia.
Pantai Watu Lepek mempunyai pasir pantai yang putih. Dengan dibentengi oleh 2 bukit batu, maka dapat dipastikan akan mendengar deburan ombak menjadi lagu indah menikmati pantai.
Tidak hanya pengunjung yang ingin menikmati keindahan aja yang ada saat itu. Beberapa pemancing juga sedang standby bersama kailnya, tetapi tidak tahu pasti apakah mereka berhasil menangkap hasil hari itu.
Saran saja jika ingin menikmati dengan baik dapat datang sebelum jam 9 pagi atau setelah jam 4 sore, karena saat itu matahari belum sangat terik dan panas menyengat. Jika berlama-lama di pantai dan rasa lapar menghampiri, tidak perlu khawatir karena di sekitar parkiran Pantai Batu Bengkung terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan laut.
Kebersamaan dengan sahabat menikmati keindahan adalah salah satu keajaiban dalam dunia. Terima kasih teman. Jika Anda sedang berada di sekitar Kota malang, tidak salah jika mendatangi tempat ini. Wisata murah meriah dan apalagi yang suka foto, jangan ragu akan menghasilkan foto yang luar biasa.
Sensasi Lari Menembus Awan di Bukittinggi
Libur Pemilu besok, saatnya manfaatkan untuk olahraga pagi. Nikmati sensasi lari pagi menembus awan di Janjang Seribu, Bukittinggi.
Pagi itu rasanya semangat sekali untuk bangun pagi. Sengaja bangun subuh lebih awal, tak hiraukan dinginnya udara pagi Kota Bukittinggi yang memang terkenal menusuk hingga ke tulang.
Alarm pagi di setel lebih awal memang telah direncanakan dari semula. Bangkit dari tidur, selepas tunaikan kewajiban sholat Subuh, segera berkemas siapkan segala perlengkapan dan atribut.
Ya, hari ini sudah lama dinanti-nanti. Beberapa hari yang lalu secara tak sengaja, mata menangkap sebuah iklan di media sosial tentang lomba lari lintas alam bertajuk Bukittinggi Geopark Run 2018 di kota wisata terkenal di Sumatera Barat ini.
Berwisata sambil berolahraga sudah terbayang di pikiran tatkala mendengar kata Geopark Run ini, apalagi dalam promosinya sudah dinyatakan bahwa event kali ini akan melewati titik-titik terindah di seputaran kota Bukittinggi, diantaranya Jam Gadang yang termasyur, Ngarai Sianok yang eksotis dan Jenjang Seribu yang menantang.
Tak ingin ketinggalan start, bergegas menuju lokasi di jalan Sudirman, jalan protokol terbesar di Bukittinggi. Benar saja, disana sudah menyemut bersiap ribuan atlet lari beneran dan atlet lari dadakan yang sedang bersiap-siap pemanasan.
