Selasa, 04 Februari 2020

Kasihan Jawa Barat, Potensi Wisatanya 'Diumpetin' Aparat Desa

Jawa Barat punya kendala dalam pengembangan wisatanya. Satu yang krusial yakni tidak kooperatifnya warga hingga aparat desa.

Hal itu diungkapkan Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam diskusi di Jakarta, Senin (15/4/2019) kemarin. Namun, pemerintah tetap berusaha meski dengan kendala demikian.

"Di Jabar itu masih religi, katanya pariwisata mengundang kemaksiatan. Jangan dibangun. Kepala desanya pun ketakutan retribusinya ke provinsi. Mereka enggan memberi izin juga lapor bahwa ada destinasi di sana juga belum memahami wisata," kata Uu.

"Kami tetap bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat. Inilah dasar pembangunan wisata di Jabar yang diharapkan bisa bikin maju," imbuh dia.

Uu sadar bahwa dunia pariwisata bisa meningkatkan pendapatan yang signifikan bagi daerahnya. Peningkatan pendapatan itu, kata dia, tidak akan membebani masyarakat.

"PAD meningkat tanpa membebani masyarakat. Ada unsur kebahagiaan kesenangan, jadi tak ada beban di sana. Jawa barat punya pantai, pegunungan, potensi religi makam waliyullah. Di Tasik, Cirebon, Kuningan, dan potensi wisata lainnya," ujar dia.

"Gerakan kami, membuat sarana prasarana dan jalan ke sana. Jadi daya dorong. Memperbaiki fasilitas lainnya," imbuh dia.

Ke depan, Uu berucap akan ada pembangunan besar-besaran di wilayanhnya. Dalam hal ini, Gubernur Ridwan Kamil yang akan menjadi perencanaan dengan keahliannya.

"Kami akan membangun wisata besar-besaran di Pangandaran dan Sukabumi. Kang Emil adalah ahli perencanaan yang akan membangunnya," jelas dia.

Banyuwangi Punya Festival Terbanyak di Indonesia, Apa Rahasianya?

Banyuwangi bisa dibilang kabupaten dengan festival atau event terbanyak di Indonesia. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun menjelaskan alasannya.

Hal itu dijelaskan Anas di sebuah diskusi di Jakarta, Senin (15/4/2019) kemarin. Kata dia, semua aktivitas dan tempat bisa dijadikan sebuah acara.

"Festival di banyak kota kita kembalikan ke desa. Begitu kita gelar di desa itu ribuan orang datang, tempat parkir penuh dan mereka ada kebanggaan. Kemudian dia melestarikan budayanya," kata Anas.

"Setiap tempat adalah destinasi. Setiap kegiatan adalah atraksi. Jadi ada 99 event dengan hampir setiap minggu ada acara di sana," imbuh dia.

Bupati nyentrik itu juga menjelaskan bahwa acara-acara yang digelas di Banyuwangi dilaksanakan oleh anak buahnya sendiri. Tidak ada event organizer (EO) yang mengelolanya dengan dibantu peran serta masyarakat.

"Semua yang terlibat dari PNS bukan EO. Setiap penerimaan PNS kami kini syaratkan IP-nya 3,5. Festival untuk menambah kepercayaan diri kami. Itu karena rakyat kami terlibat," urai dia.

Lebih lanjut, Anas hanya menggunakan tenaga muda untuk membantunya menggerakkan kemajuan di Banyuwangi. Dan, kata dia, semua dinasnya dianggap sebagai Dinas Pariwisata.

"Saya dinas prioritas saya pakai anak muda untuk gerak cepat. Semua dinas jadi dinas pariwisata," jelas Anas.

"Setiap bangunan di Banyuwangi harus berbau pariwisata. Mereka harus mendesain seperti yang kami mau, seperti pembangunan PT. INKA Banyuwangi harus sesuai pariwisata dengan ada museum kereta api terbesar di Indonesia juga Asia nantinya," tambah dia.

Senin, 03 Februari 2020

Betapa Gilanya Orang Islandia Menjaga Alamnya

Islandia, destinasi impian traveler punya banyak cerita. Bukan hanya soal keindahan auroranya, tapi bagaimana orang-orangnya menjaga alam.

Dengan luas wilayah 102,775 km persegi, penduduk Islandia hanya 300-an ribu orang. Kebanyakan, populasi di Islandia berada di bagian selatan dengan Reykjavik sebagai ibukota negaranya.

Islandia diberkati kakayaan alam berupa gunung berapi, gletser dan dikelilingi lautan yang kaya dengan ikan. Islandia hanyalah negara kecil, tetapi begitu besar keinginan dan perjuangan masyarakatnya untuk menjaga alam.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Jumat (19/4/2019) Islandia selalu masuk dalam daftar negara yang ramah lingkungan. Tahukah kamu, Islandia memanfaatkan energi hidro (pembangkit listrik menggunakan tenaga air seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun) dan energi goethermal (panas Bumi) yang bersumber dari gunung-gunung vulkaniknya dalam 80 persen kebutuhan hidup warganya seperti untuk listrik.

Islandia hanya menggunakan sedikit bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi dan gas alam). Yang mana kita tahu, bahan bakar fosil dapat menyebabkan pemanasan global hingga pencemaran air dan lingkungan.

Melihat webiste resmi Visit Iceland, rupanya lingkungan hidup adalah menjadi prioritas utama Islandia. Simpelnya begini, Islandia adalah pulau kecil di Samudera Atlantik yang terlepas dari daratan utama Eropa.

Maka, kehidupan negaranya benar-benar bergantung dari bagaimana mereka menjaga alam. Bayangkan jika sungai atau lautnya tercemar, artinya mereka akan kesulitan mendapat air bersih dan ikan-ikan untuk dikonsumsi pun tidak sehat.

Lebih dari itu, pemanasan global juga akan menjadi bencana besar di Islandia. Jika es di Kutub Utara terus mencari, maka akan mengakibatkan debit air lautan makin tinggi yang ujung-ujungnya Islandia bisa banjir!

Konservasi lingkungan di Islandia bukan hanya digalakkan pemerintah, tetapi juga warganya. Oke, kita ambil contoh dari pengelolaan hotel-hotel di sana.

"Everything we do, we try to do it thinking about our impact on the environment, and by being our guest, you also take part in our journey," itulah kata-kata yang akan turis temui di hotel-hotel di Islandia.

Hotel-hotel di Islandia menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan (dari Nordic swan) dan berbagai perlengkapan di dalam kamar juga memakai katun organik. Setiap hotel di Islandia juga memiliki wadah daur ulang, sehingga apa yang sudah dipakai tidak terbuang sia-sia.

Menariknya lagi, tidak ada botol minuman di dalam kamar hotel selayaknya hotel-hotel pada umumnya. Turis yang bermalam dapat minum langsung di kran, karena airnya sudah terjamin kebersihannya.

Menyinggung soal pariwisata dan lingkungan hidup, baru-baru ini kawasan cagar alam Fjadrargljufur ditutup sampai Juni 2019. Alasannya, terlalu banyak turis yang datang ke sana.

Nama Fjadrargljufur menjadi populer setelah jadi lokasi syuting video klip Justin Bieber berjudul 'I'll Show You' di tahun 2015. Catatan jumlah pengunjungnya, 150.000 kunjungan turis pada tahun 2017 menjadi 282.000 kunjungan turis pada tahun 2018.

Pemerintah Islandia lantas menutup cagar alam tersebut dengan alasan menjaga keseimbangan alam. Dengan banyak turis yang datang, bisa jadi sungainya tercemar atau lain sebagainya.

Yang lebih 'gila' lagi, tahukah kamu kalau mengendarai mobil di luar jalur yang sudah ada, itu dilarang di Islandia. Sebab, mobil-mobilnya dinilai bisa merusak rerumputan dan tanah.

Islandia selalu menjadi contoh negara lain dalam soal menjaga lingkungan. Islandia sudah sering dinobatkan sebagai Green Country, yang begitu peduli akan konservasi lingkungan terkait kehidupan warganya.

Bahkan soal energi hidro dan goethermal, Islandia selalu memberikan contoh dan bukti bahwa energi baru tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dibanding terus-terusan memakai bahan bakar fosil. Tiap negara bisa mencontohnya.