Selasa, 04 Februari 2020

Libur Panjang Minggu Ini, Pemesanan Tiket Pesawat Naik 3 Kali Lipat

Momen Pemilu dan wafat Yesus pada minggu ini dimanfaatkan banyak orang untuk liburan. Tercatat, ada kenaikan pesanan tiket pesawat sebanyak tiga kali lipat.

Hal itu diketahui lewat press release dari Traveloka, salah satu Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia. Dilihat detikcom, Selasa (16/4/2019), pihak Traveloka mencatat sejumlah kenaikan pemesanan tiket pesawat dan hotel selama momen long weekend ini.

"Dari Traveloka, kami melihat adanya pertumbuhan dengan bertambahnya jumlah pemesan tiket pesawat maupun hotel pada periode long weekend yang terjadi di minggu ini," ujar Senior Vice President Business Development Traveloka, Caesar Indra dalam press release tertulis.

Diketahui, trend tersebut terjadi pada momen Pemilu 2019 yang jatuh pada esok hari hingga hari wafatnya Yesus atau Jumat Agung pekan ini. Tak tanggung-tanggung, peningkatannya terjadi sampai tiga kali lipat.

"Jumlah pembelian tiket pesawat meningkat sebanyak 3 kali lipat untuk keberangkatan tanggal 17-19 April sejak seminggu terakhir," ujar Indra.

Momen libur panjang memang seringkali dimanfaatkan traveler untuk liburan, tak terkecuali tanggal merah dalam rangka Pemilu 2019 besok. Namun, sejatinya traveler juga fokus pada hak pilihnya dalam pesta demokrasi di luar mau liburan ke mana.

"Sebagai bagian dari tanggung jawab kami sebagai warga negara yang baik, kami menggunakan platform kami, dalam mengajak seluruh pengguna kami untuk berpartisipasi dalam Pemilu, sebelum melakukan traveling," pungkas Indra

Liburan boleh banget, tapi jangan lupa gunakan hak pilih kamu untuk menentukan nasib bangsa ini lima tahun mendatang.

Notre Dame, Katedral yang Terbakar Itu Tempatnya Titik 0 Prancis

Katedral Notre Dame di Paris terbakar. Traveler pun dibuat berduka, sebab Notre Dame adalah destinasi bersejarah dan tempatnya titik 0 Prancis

Kebakaran melanda Katedral Notre Dame, Paris, Prancis Senin (15/4) waktu setempat. dua menara utama pada Katedral Notre-Dame lolos dari kebakaran. Tak hanya itu, petugas pemadam kebakaran juga berhasil menyelamatkan beberapa artefak berharga yang ada di dalam katedral.

Dua artefak yang diselamatkan di antaranya Mahkota Suci Duri dan tunik suci yang dipakai Raja Prancis abad ke-13, Louis. Dua artefak itu dievakuasi keluar saat api masih berkobar di dalam katedral.

Notre Dame sudah jadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi turis saat melancong ke Paris. Bahkan, banyak tur mobil antik yang akan mengantar turis ke sini dan lokasinya ada di pusat kota.

Tak hanya bangunan gotiknya yang indah dipandang, Notre Dame punya banyak cerita menarik. Salah satunya adalah titik 0 Prancis.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (16/4/2019) titik 0 itu punya nama Le point zero des routes de France berbentuk plakat. Lokasinya, persis di depan Notre Dame.

Plakatnya ada di tanah, berbentuk segi delapan. Kadang kalau saat perayaan Natal, mungkin kesulitan untuk melihatnya karena tertutup pohon Natal atau hiasan lainnya.

Titik 0 tersebut merupakan pusat resmi Paris, yang sudah ada sejak abad pertengahan. Butuh waktu 12 tahun untuk menetapkan titik 0 tersebut, oleh Komisi de Vieux Paris dan Dewan Kota Paris. Hingga akhirnya ditetapkan pada 1924.

Mitosnya, siapapun yang menyentuh Le point zero des routes de France, akan kembali ke Paris. Maka itu, tak sedikit traveler yang berfoto dan menyentuhnya.

Rahasia Sukses Wisata Banyuwangi: Tak Boleh Ada Hotel Melati

Wisata Banyuwangi yang kini menanjak, tak terjadi sekilas. Perlu perjalanan menahun hingga adanya larangan membangun hotel bintang 3 ke bawah atau melati.

Namun, kebijakan pemerintah Kabupaten Banyuwangi itu bukan tanpa alasan. Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam setiap pengelolaannya.

1. Larangan hotel kelas melati

"Akomodasi tetap kami dorong. Hotel melati tidak boleh, hanya bintang 3 ke atas. Karena itu ceruk untuk masyarakat," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (16/4/2019).

"Hotel baru itu pun harus ada identitas dan ornamen lokal. Peradaban lokal juga harus tumbuh dan kita poles sedikit Banyuwangi dengan kreativitas maka akan bisa berkembang," imbuh dia.

Kemudian, Anas menjelaskan bahwa adanya event harus dibarengi 3A (amenitas, akses dan atraksi). Meski ada bandara, kata dia, dan nggak ada atraksi maka orang pun nggak mau datang. Tapi meski ada atraksi nggak ada hotel orang juga nggak mau datang, jadi tiga-tiganya harus bersamaan.

"Soal hotel, kami ini di Banyuwangi belajar ke tetangga sebelah, kami tidak buka obral izin hotel. Kalau tidak nanti bakal ada persaingan tarif tidak sehat," ucap dia.

Maka, di Banyuwangi pernah dilakukan moratorium pembangunan hotel selama hampir 2 tahun. Karena, hotel yang pemerintah izinkan belum selesai dibangun. Jadi, pihaknya hanya mengizinkan pembangunan hotel setelah yang diizinkan selesai dibangun, beroperasi barulah dibuka izin hotel baru.

"Karena kalau nanti dengan dan atas nama investasi hotel dibuka sembarangan pada waktu pengunjungnya belum terbentuk kasihan nanti akan ada perang tarif. Maka hotelnya murah-murah harganya nanti," tegas dia.

2. Pemberdayaan homestay masyarakat

Sekarang di Bayuwangi hanya ada hotel bintang 3 ke atas. Homestay-homsetay yang ada di sana pun dimiliki masyarakat setempat.

"Homesaty kami totalnya 540-an. Jadi perbandingan homestay kami lebih banyak. Karena, yang melati itu kami hold, karena sekali bikin 50 kamar tapi yang homestay ini 3-4 kamar tapi orang desa bisa hidup," jelas dia.

"Karena, cost-nya tidak ada penjaga ya, dari masyarakat sendiri. Dan itu sekarang bisa diakses lewat media online untuk mencarinya," imbuh Anas.

Berpa jumlah hotel bintang 3 ke atas di Banyuwangi? Kata Anas, jumlahnya cukup banyak, ada yang 200 kamar dan ada yang menambah 50 kamar lagi dengan jumlah total amenitas ada 3.000-an.
"Yang bintang 3 ke atas kira-kira 1500-an," jelas dia.

3. Jumlah kunjungan

Akomodasi tak pernah lepas dengan okupansinya. Lalu berapa jumlah wisman yang berkunjung ke sana?

"Itu dari 5.000 menjadi 102.000. Tumbuhnya pesat sekali. Itu kira-kira 5 tahun. Kebanyakan mereka dari Eropa karena mereka suka gunung. Kalau Australia itu suka pantai. Karena ada Ijen dan rata-rata ke sana. Pintu masuknya dari Jakarta juga sekarang ada direct dari Surabaya," tukas Anas.

Kini, wisatawan asing dan domestik yang datang ke Banyuwangi sudah tinggal lebih lama. Bahkan ada beberapa yang tinggal selama setengah bulan.

"Dulu lenght of stay-nya cuma semalam. Sekarang sudah dua malam. Bahkan sekarang ketika mereka tahunya bukan hanya Ijen, mereka tahu atraksi ada yang sampai setengah bulan di Banyuwangi. Bahkan ada yang bolak-balik dari luar negeri setahun 3-4 kali," kata dia.

Lalu berapa jumlah wisatawan domestik? Dikatakan Anas bahwa, dulu, beberapa tahun lalu kunjungannya hanya 600.000 dan sekarang menjadi 5,3 juta orang yang tertarik ke destinasi unggulan, seperti Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Alas Purwo hingga snorkeling di G Land.

4. Wisata halal

Tak hanya itu, Banyuwangi secara tidak langsung juga menerapkan wisata halal. Anas lalu memberkan cara-caranya. Apa itu?

"Jadi begini, di Banyuwangi wisata halal sudah halal semua. Maka brand tidak harus brand halal tapi kami membuat cara-cara bagaimana wisata halal itu tumbuh. Contoh, setiap hotel di Banyuwangi karena muslimnya banyak kami tidak izinkan wisata hiruk pikuk. Maka segmentasi Banyuwangi wisata alam," jelas dia.

Konsekuensinya, pemerintah tidak mengizinkan hotel-hotel memiliki tempat karaoke dan tempat hiburan. Dan itu sudah menjadi perjanjian tidak tertulis.

"Kalau ada karaoke dan tempat hiburan, izinnya nggak keluar. Kenapa, menjaga segmentasi pasar. Nah sebenarnya masuk halal tadi tapi nggak dimunculin kayak NTB. Ini soal strategi dan ternyata nggak ada korelasi hiburan malam dengan tumbuhnya wisatawan," urai dia.