Senin, 06 Januari 2020

160 Ribu Wisatawan Rusia Ditarget Kunjungi RI Sepanjang 2019

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengikuti kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow. Dala acara tersebut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya memaparkan pihaknya terus menjawab tantangan dalam pariwisata.

Dalam kesempatan yang berlangsung pada Kamis (1/8/2019) itu, ia memaparkan sejumlah capaian dan target Kemenpar. Salah satunya peningkatan kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia yang terus meningkat. Pada 2017 jumlah kunjungan wisman Rusia mencapai 110.529, dan pada 2018 mencapai 125.697. Sementara pada 2019 ini, targetnya mencapai 160 ribu.

"Upaya promosi akan terus kita lakukan secara berkelanjutan. Terlebih, kita punya target kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia sebesar 160 ribu, sepanjang tahun 2019. Dengan acara ini semoga terus bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah air kita," kata Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).

Nia juga membeberkan konsep promosi yang dilakukan Kemenpar sangat mengalami kemajuan pesat. Kemenpar membagi strateginya dalam tiga batasan besar yakni Ordinary, Extra Ordinary dan Super Extra Ordinary.

Program Ordinary telah dijalankan beberapa tahun sebelumnya, yakni Branding, Advertising dan Selling. Sementara, program Extra Ordinary dan Super Extra Ordinary sedang dijalankan, yakni Incentive (Airlines), Hot Deals, Competing Destination Model dan Border Tourism, dan Low Cost Terminal.

Salah satu potensi wisata yang terus digarap oleh Kementerian Pariwisata adalah Crossborder. Sebab, jenis wisata ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Selain itu, wisata perbatasan menjadi jawaban ketika wisatawan menemui kesulitan dalam melakukan kegiatan wisata yang berada di dalam wilayah Indonesia.

"Kemenpar terus menggarap potensi perbatasan atau cross border. Implementasinya yakni melalui program Joint Promotion. Misalnya dengan penyedia transportasi (ferry dan bus), event crossborder, hot deals, destinasi digital, dan mobile positioning data (MPD). Seperti dengan Malaysia, Singapura, maupun Thailand," ujarnya.

Nia mengajak kepada semua investor maupun pengusaha untuk berinvestasi dan berkunjung ke Indonesia dengan mengunjungi destinasi-destinasi unggulan di tanah air.

"Silahkan datang ke Indonesia, dan nikmati juga persembahan kami di Festival Wonderful Indonesia (FWI) pada tanggal 2-4 Agustus 2019 di Krasnaya Presnya Park. Bentuk partisipasi Kementerian Pariwisata berupa penyedian Paviliun Indonesia seluas 10 x 10 meter di depan main stage. Kemudian Hospitality Corner, berupa coffee/mixologist corner yang akan menyajikan dan meracik kopi khas dari berbagai daerah di Indonesia. Silahkan hadir," ajaknya.

Selain itu, akan ada pendistribusian bahan promosi Wonderful Indonesia kepada pengunjung melalui kuis dan information counter, serta photo booth/Instagramable-Area. Kemenpar juga menghadirkan Tim Wonderful Indonesia yang terdiri dari barista, The Wonderful Indonesia Band, dan penari/carnival dari Banyuwangi.

Dubes Indonesia untuk Rusia Mohammad Wahid Supriyadi mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung dan hadir di acara Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang diprakarsai KBRI tersebut.

Selain menjadi pemantik pariwisata Indonesia, acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi bisnis, jaringan, dan kesepakatan serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia untuk sektor swasta dan pemerintah, termasuk yang dari Jakarta dan daerah-daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Pulau Riau dan Sumatra Barat.

Beberapa peserta dari Rusia juga datang dari luar Moskow seperti Ivanovo dan Orel. Forum ini menampilkan 'Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Menjembatani Kerjasama yang Berbuah melalui Pariwisata, Perdagangan, dan Investasi' sebagai tema. Ini akan terdiri dari sesi pleno, empat sesi breakout dan pencocokan bisnis. Empat sesi pembahasan akan mencakup infrastruktur dan energi, perdagangan bilateral, kolaborasi pariwisata, dan industri minyak sawit.

Jelang Dieng Culture Festival, Wisatawan Bersih-bersih di Sekitar Lokasi

Aksi Dieng bersih mengawali gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2019. Aksi ini sekaligus mengajak wisatawan untuk menjaga kebersihan di lokasi wisata Dieng.

Panitia DCF 2019, Khaerul Anam mengatakan, aksi dieng bersih dilakukan tiap hari selama gelaran DCF. Yakni, pagi dan sore hari setelah rangakian event DCF selesai.

"Jadi aksi ini dilakukan pagi dan sore. Harapannya agar lokasi DCF bebas dari sampah dan membuat wisatawan lebih nyaman," ujarnya di lokasi DCF, Jumat (2/8/2019).

Adapun lokasi yang dibersihkan meliputi area DCF dan sejumlah obyek wisata. Jumlah peserta aksi Dieng bersih ini sekitar 200 relawan yang berasal dari berbagai kota.

"Bahkan, beberapa relawan dari luar pulau seperti dari Bali dan Sumatra. Jadi mereka terus membersihkan lokasi DCF," kata dia.

Salah satu relawan Aksi Dieng Bersih, Agus mengatakan aksi ini sekaligus untuk memberikan sosialisasi kepada wisatawan dan pedagang untuk sama-sama menjaga kebersihan.

"Apalagi lokasi DCF itu berada di Candi Arjuna dan harus dilestarikan. Dan secara umum Dieng sebagai daerah wisata jadi jangan sampai kotor karena sampah," tuturnya.

Ia pun tidak memungkiri kesadaran akan kebersihan sulit dilakukan. Sehingga, hal ini terus dilakukan setiap DCF untuk menyadarkan perihal sampah dan kebersihan.

"Menyadarkan soal kebersihan memang sulit makanya kami terus melakukannya setiap tahun," kata dia.

160 Ribu Wisatawan Rusia Ditarget Kunjungi RI Sepanjang 2019

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengikuti kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow. Dala acara tersebut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya memaparkan pihaknya terus menjawab tantangan dalam pariwisata.

Dalam kesempatan yang berlangsung pada Kamis (1/8/2019) itu, ia memaparkan sejumlah capaian dan target Kemenpar. Salah satunya peningkatan kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia yang terus meningkat. Pada 2017 jumlah kunjungan wisman Rusia mencapai 110.529, dan pada 2018 mencapai 125.697. Sementara pada 2019 ini, targetnya mencapai 160 ribu.

"Upaya promosi akan terus kita lakukan secara berkelanjutan. Terlebih, kita punya target kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia sebesar 160 ribu, sepanjang tahun 2019. Dengan acara ini semoga terus bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah air kita," kata Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).

Nia juga membeberkan konsep promosi yang dilakukan Kemenpar sangat mengalami kemajuan pesat. Kemenpar membagi strateginya dalam tiga batasan besar yakni Ordinary, Extra Ordinary dan Super Extra Ordinary.

Program Ordinary telah dijalankan beberapa tahun sebelumnya, yakni Branding, Advertising dan Selling. Sementara, program Extra Ordinary dan Super Extra Ordinary sedang dijalankan, yakni Incentive (Airlines), Hot Deals, Competing Destination Model dan Border Tourism, dan Low Cost Terminal.

Salah satu potensi wisata yang terus digarap oleh Kementerian Pariwisata adalah Crossborder. Sebab, jenis wisata ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Selain itu, wisata perbatasan menjadi jawaban ketika wisatawan menemui kesulitan dalam melakukan kegiatan wisata yang berada di dalam wilayah Indonesia.

"Kemenpar terus menggarap potensi perbatasan atau cross border. Implementasinya yakni melalui program Joint Promotion. Misalnya dengan penyedia transportasi (ferry dan bus), event crossborder, hot deals, destinasi digital, dan mobile positioning data (MPD). Seperti dengan Malaysia, Singapura, maupun Thailand," ujarnya.

Nia mengajak kepada semua investor maupun pengusaha untuk berinvestasi dan berkunjung ke Indonesia dengan mengunjungi destinasi-destinasi unggulan di tanah air.