Rabu, 01 Januari 2020

Mungkin Cuma di Indonesia, Gereja Berbentuk Kuil Hindu

Sekilas melihat, bangunan ini seperti kuil Hindu. Padahal ini adalah gereja Graha Maria Annai Velangkani di Medan. Mungkin di dunia cuma satu yang seperti ini.

Bangunan megah di Jalan Sakura III No 7, Tanjung Selamat, Medan ini tampak seperti sebuah kuil Hindu, tapi dugaan tersebut ternyata salah. Sebenarnya bangunan ini adalah sebuah gereja.

detikcom bersama dengan rombongan media trip Hotel Harper Wahid Hasyim Medan berkunjung ke tempat wisata di Medan yang unik ini beberapa waktu lalu. Graha Maria Annai Velangkani, begitulah nama lengkap gereja ini.

Suasana gereja cukup sepi saat rombongan kami datang. Tampak beberapa pekerja sedang melakukan renovasi kecil di beberapa bagian gereja. Ada yang sedang mengecat tembok, ada juga yang bersih-bersih puing.

Di halaman gereja, kami bertemu dengan Pastor James Bharata Putra. Rupanya, Pastor James adalah sosok di balik Graha Maria Annai Velangkani. Dia yang pertama kali mencetuskan ide membangun gereja ini pada tahun 2001.

"Gereja ini dibangun 2001, selesai tahun 2005. Gereja ini adalah Gereja Bhinneka Tunggal Ika. Dibangun dengan 2 arsitektur, Hindu dan Islam. Aulanya seperti masjid, gerejanya seperti kuil. Surga dan Bumi bertemu di sini," ungkap Pastor James.

Pastor James yang sudah puluhan tahun menjadi misionaris di Indonesia, menjelaskan bahwa gereja yang dibangunnya ditujukan untuk semua kalangan. Tidak memandang ras, bahkan agama. Semua wisatawan boleh untuk berkunjung ke gereja unik ini.

"Gereja ini terbuka untuk semua orang. Tanpa memandang wajah atau agamanya. Seperti tangan Bunda Maria yang terbuka lebar. Dia merangkul semua orang," imbuh Pastor James.

Dari segi arsitektur, Graha Maria Annai Velangkani memang sangat unik. Bagian atapnya mirip Kuil Hindu, terdiri dari 7 tingkat. Tapi sebenarnya tidak, karena ada 3 kubah juga dan tanda salib besar di kanan-kirinya.

3 Kubah di gereja ini melambangkan konsep Trinitas dalam agama Katolik yaitu Allah, Yesus dan Roh Kudus. Sedangkan 7 tingkatan itu melambangkan 7 tingkatan surga.

Ornamen-ornamen patung seperti dewa-dewi di Kuil Hindu juga ada di gereja ini. Cuma bedanya, patung yang ada bukan patung dewa-dewi tapi patung Yesus dan para pengikutnya.

Pada bagian dinding-dinding gereja, ada relief-relief yang menceritakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Kutipan ayat Al Kitab dalam 4 bahasa (Indonesia, India, Inggris dan Mandarin) juga terpampang indah di dalam gereja.

Mengunjungi gereja ini, suasana damai dan syahdu begitu terasa di hati. Benar seperti kata Pastor James, Graha Maria Annai Velangkani seperti menembus sekat batas agama dan ras. Semua elemen agama bersatu dengan padu di gereja ini dan membawa kedamaian bagi setiap umat yang berkunjung untuk wisata religi ke sini.

Mulai 15 Agustus, Malindo Air Punya Rute Baru Sydney-Denpasar

Daya tarik Bali memang luar biasa dan selalu menjadi pilihan wisatawan. Selain itu, juga seksi untuk mendukung industri pariwisata, termasuk bagi sektor penerbangan. Banyak maskapai yang membuka direct flight menuju Bali. Adapun maskapai terbaru yang membuka dengan poros Bali adalah Malindo.

Malindo Air rencananya akan membuka rute penerbangan Sydney-Denpasar. Inaugural flight rute ini akan dilakukan pada 15 Agustus mendatang. Rute baru yang dihadirkan Malindo, dipastikan membuat jumlah wisatawan ke Bali akan bertambah.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Adella Raung, Malindo akan melayani daily flight atau terbang setiap hari dengan rute Sydney-Denpasar.

"Bali selalu menjadi daya tarik buat wisatawan dan industri pariwisata. Banyaknya wisatawan yang berkunjung menjadi alasan banyak maskapai membuka rute dengan poros Bali, termasuk Malindo Air. Maskapai ini bukan hanya akan meramaikan, tetapi juga siap bersaing karena Malindo akan membuka penerbangan reguler dengan frekuensi terbang harian mulai 15 Agustus 2019," kata Adella.

Untuk melayani rute Sydney-Denpasar, Malindo akan menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900 ER dengan konfigurasi 12 kursi kelas bisnis dan ditambah 168 kursi kelas ekonomi. Malindo juga berencana akan memberikan tambahan 23.472 penumpang (full capacity) hingga akhir 2019.

Penerbangan dari Sydney menuju Denpasar akan dilayani dengan nomor penerbangan OD172. Pesawat ini akan berangkat dari Sydney pukul 12.00 waktu setempat dan akan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sekitar pukul 16.50 WITA.

Gurun Terdingin Dunia yang Jarang Hujan

Gurun identik dengan pasir dan cuaca panas. Tapi ternyata, di Antartika ada gurun yang begitu dingin dan jarang hujan.

detikcom ingin mengajak kamu untuk mengenal gurun terdingin dunia, Antartika, Rabu (14/8/2019). Berada di Kutub Selatan Bumi, Benua Antartika memiliki luas 14 juta km persegi yang dikelilingi oleh Samudera Pasifik, Antlantik dan Hindia.

Benua Antartika adalah gurun yang terdiri dari lapisan es. Lapisan es ini terbentuk dari 70 persen air bersih dengan ketebalan 1,6 km. Bisa dibilang Gurun Antartika adalah penyimpanan 90 persen air bersih dunia.

Untuk disebut sebagai gurun, area tersebut haruslah menerima sedikit air atau kering. Gurun harus punya curah hujan sekitar 250 milimeter per tahunnya. Curah hujan dapat berbentuk salju, air atau kabut yang ditransfer dari atmosfer ke bumi.

Walaupun diselimuti lapisan es, Gurun Antartika termasuk daerah paling kering dunia lho! Antartika hanya memiliki curah hujan kurang dari 51 milimeter di pedalamannya.

Selain kering, gurun ini pun sangat berangin. Tak ada manusia yang sanggup untuk hidup di sini. Hanya penguin, spesies tungau, alga dan vegetasi tundra yang sanggup bertahan di sini. Wisatawan juga pasti susah ke sana.

Berada di area kutub, Antartika hanya memiliki 2 musim saja, dingin dan panas. Saat musim panas, Antartika akan mendapat banyak sinar matahari.

Ini mengapa, musim panas di Gurun Antartika adalah mimpi buruk. Meski dikelilingi es, Antartika punya radiasi matahari yang sangat tinggi di musim panas. Sengatan cahayanya rentan membuat kanker kulit.

Sebaliknya, saat musim dingin tiba, Antartika akan gelap dan semakin dingin. Saking dinginnya, besi pun bisa hancur di Antartika.

Suhu terpanas di Antartika yang pernah tercatat adalah 17 derajat celcius. Itu pun dikarenakan pemanasan global di musim panas.

Rekor suhu terdingin pernah di alami oleh Antartika pada tahun 1983, yaitu minus 89,2 derajat celcius. Kalau suhu normalnya minus 50 derajat celsius.

Meski kering dan sedikit mengalami hujan, Gurun Antartika mengalami badai besar. Badai ini memiliki kecepatan hingga 320 km per jam. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Antartika sangat dingin.

Bisa dipastikan kalau tak ada pemukiman manusia di Antartika. Dari banyaknya penelitian yang dilakukan hingga sekarang, hanya 2 persen dari gurun ini yang mampu untuk diselidiki oleh manusia.

Meningkatnya pemanasan global berpengaruh buruk bagi Antartika. Semakin banyak es yang mencair, akan semakin tinggi kenaikan muka air laut di pesisir dunia.

Mungkin Cuma di Indonesia, Gereja Berbentuk Kuil Hindu

Sekilas melihat, bangunan ini seperti kuil Hindu. Padahal ini adalah gereja Graha Maria Annai Velangkani di Medan. Mungkin di dunia cuma satu yang seperti ini.

Bangunan megah di Jalan Sakura III No 7, Tanjung Selamat, Medan ini tampak seperti sebuah kuil Hindu, tapi dugaan tersebut ternyata salah. Sebenarnya bangunan ini adalah sebuah gereja.

detikcom bersama dengan rombongan media trip Hotel Harper Wahid Hasyim Medan berkunjung ke tempat wisata di Medan yang unik ini beberapa waktu lalu. Graha Maria Annai Velangkani, begitulah nama lengkap gereja ini.

Suasana gereja cukup sepi saat rombongan kami datang. Tampak beberapa pekerja sedang melakukan renovasi kecil di beberapa bagian gereja. Ada yang sedang mengecat tembok, ada juga yang bersih-bersih puing.

Di halaman gereja, kami bertemu dengan Pastor James Bharata Putra. Rupanya, Pastor James adalah sosok di balik Graha Maria Annai Velangkani. Dia yang pertama kali mencetuskan ide membangun gereja ini pada tahun 2001.

"Gereja ini dibangun 2001, selesai tahun 2005. Gereja ini adalah Gereja Bhinneka Tunggal Ika. Dibangun dengan 2 arsitektur, Hindu dan Islam. Aulanya seperti masjid, gerejanya seperti kuil. Surga dan Bumi bertemu di sini," ungkap Pastor James.

Pastor James yang sudah puluhan tahun menjadi misionaris di Indonesia, menjelaskan bahwa gereja yang dibangunnya ditujukan untuk semua kalangan. Tidak memandang ras, bahkan agama. Semua wisatawan boleh untuk berkunjung ke gereja unik ini.

"Gereja ini terbuka untuk semua orang. Tanpa memandang wajah atau agamanya. Seperti tangan Bunda Maria yang terbuka lebar. Dia merangkul semua orang," imbuh Pastor James.