Senin, 30 Desember 2019

Indonesia Bisa Belajar Jadi Negara Anti Korupsi dari Denmark

Denmark jadi negara minim korupsi selama 5 tahun berturut-turut. Apa rahasianya?

Ada sebuah organisasi non pemerintah Internasional yang bernama Transparency International. Organisasi yang bermarkas di Jerman ini memiliki tujuan untuk memerangi korupsi di dunia, seperti yang diintip detikcom dari situs resminya, Senin (19/8/2019).

Sejak didirikan tahun 1993, Transparency International melakukan berbagai cara untuk mencegah kegiatan kriminal yang timbul dari korupsi. Salah satu langkah yang dilakukan organisasi ini adalah melakukan Corruption Perception Index.

Tahun ini, lebih dari dua pertiga 176 negara dan teritori ikut berpartisipasi dalam melawan korupsi. Skalanya dari 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih).

Dalam penilaian Corruption Perception Index 2016, skala tertinggi dipegang oleh Denmark. Ya, negara dengan julukan penduduk paling bahagia ini duduk di peringkat pertama sebagai negara minim korupsi selama 5 tahun berturut-turut dengan nilai 90.

Apa yang membuat negara ini minim korupsi? Orang-orang dan rasa kepercayaannya.

Rasa percaya menjadi hal yang ditumbuhkan oleh masyarakat dalam hubungan sosial. Saat menjabat di pemerintahan, orang-orang politik sudah terbiasa memiliki integritas yang tinggi.

Integritas politik menjadi kunci dalam melawan korupsi. Karena adanya rasa percaya dan integritas inilah para pejabat memberikan kebebasan tinggi dalam pers sampai akses bebas dalam menginformasi pengeluaran publik.

Meski demikian, bukan berarti Denmark benar-benar bebas dari korupsi. Karena tahun lalu, Denmark dilanda skandal korupsi yang melibatkan 20 dari 179 anggota parlemennya.

Anggota yang dinyatakan terkait skandal tidak melaporkan aktivitas dan pengeluaran finansial dalam deklarasi aset. Penyelidikan dilakukan dan melibatkan seorang anggota dari Dewan Pekerjaan Polisi.

Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa anggota dewan menyelewengkan sejumlah uang untuk membayar makan malam mahal, pesta dan hotel. Wah!

Tahun 2018, Denmark kembali menjadi negara minim korupsi, setelah turun ke peringkat dua tahun 2017. Selandia Baru menduduki peringkat pertama tahun 2017.

Dua negara ini memang terus bersaing ketat dalam perebutan integritas negara minim korupsi. Indonesia sendiri masih berada jauh di urutan 89, namun kita sudah berangsur naik setiap tahun.

Sementara 3 terbawah diduduki oleh Sudan Utara, Suriah dan Somalia.

Berikut 10 negara minim korupsi tahun 2018:

1. Denmark
2. Selandia Baru
3. Finlandia
4. Singapura
5. Swedia
6. Swiss
7. Norwegia
8. Belanda
9. Kanada
10. Luxembourg

Yang Baru di Bromo: Terbang Naik Balon Udara

Tak usah jauh-jauh berlibur ke Turki, jika hanya ingin naik balon udara. ke Bromo saja, ini wisata naik balon udara yang baru dan seru!

Saat ini di areal wisata Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ada wahana balon udara yang bisa dinaiki. Dari balon udara raksasa ini, anda bisa menikmati pemandangan alam Gunung Bromo dari atas langit. Wahana baru tersebut, sengaja didatangkan oleh Pihak TNBTS dan pemerintah setempat, guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

Adanya wahana balon udara di lautan pasir, banyak mengundang daya tarik wisatawan yang tengah berlibur di Bromo. Baik wisatawan lokal hingga domestik, penasaran ingin mencoba naik wahana balon udara.

Namun demikian, sebelum naik pengunjung wajib mengisi formulir untuk data sertifikat Bromo terbang 60 kaki di atas tanah atau 'just have flown' (baru saja terbang).

Untuk menaikinya, pengunjung hanya merogoh kocek Rp 500 ribu untuk sekali terbang, dengan lama durasi sekitar 15 menit. Dari balon udara, anda bisa melihat kawah Gunung Bromo, Batok, Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies.

Salah seorang pengunjung Bromo, Puji Anugerah mengatakan, ada sensasi tersendiri saat naik balon udara. Biasanya melihat Gunung Bromo dari lautan pasir, namun kali ini bisa dari langit menggunakan balon udara.

"Meski mahal namun ada sensasi tersendiri, saat melihat Gunung Bromo dari ketinggian. Kuncinya harus berani, tapi tetap aman karena dipandu istruktur dan pilot yang sudah memiliki lisensi terbang," ungkapnya, Minggu (18/8/2019) kemarin.

Kisah Penjaga 'Harta Karun' Bangsa Indonesia

Tanpa bukti sejarah, apa artinya perjalanan sebuah bangsa. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah sang penjaga harta karun. Bukan emas berlian, tapi dokumen maha penting.

"Saya sering lewat sini tapi nggak tahu ini gedung apa," begitu celoteh salah satu teman penulis terhadap sebuah gedung di Jl Ampera, Jakarta Selatan.

Dewasa ini, banyak sekali yang tak mengetahui apa itu ANRI dan arsip. Di pikiran mereka, itu adalah barang tua dan ada di pojokan ruang berdebu.

Kata Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) M Taufik, ada begitu banyak informasi yang tersimpan di dalam arsip. Pun demikian, itu sangat berhubungan dengan masa kini dan mendatang.

"Agar pembangunan di masa depan lebih lengkap dan hebat muncullah konsep-konsep baru dari mempelajari arsip. Di situlah fungsi arsip sesungguhnya. Orang belum paham, umumnya menganggap barang tua dan di pojok, kayak informasi terkubur," jelas dia mengawali pembicaraan dengan tim detikcom beberapa waktu lalu.

Mari mengenal ANRI, lembaga ini sudah ada di zaman Belanda namanya Landarchief (1892). Pada saat masuknya Jepang tahun 1942-1945, namanya diubah menjadi Kobunshokan dan setelah masa kemerdekaan menjadi arsip negara hingga menjadi ANRI.

ANRI memiliki begitu banyak arsip yang jika dijejer sejauh 30 kilometer. Arsip yang paling banyak di lembaga ini berasal dari era penjajahan dan ANRI kesulitan membacanya karena berbahasa Belanda kuno.

"Kita ini di era teknologi informasi dan globalisasi. Kita punya banyak file, berupa kertas, peta atau kartografi kaset, rekaman suara, audio dan video. Paling banyak arsip di Hindia-Belanda," kata Taufik.

"Banyak arsip dahulu berbahasa Belanda kuno dan kita punya kendala tak bisa membacanya. Tapi kita upayakan mengelola menjadi informasi ke masyarakat bagaimana itu diterjemahkan dan dikirimlah teman-teman kami sekolah ke Belanda," imbuh dia menerangkan.

Belum tuntas di arsip Hindia-Belanda, ANRI juga harus mengelola arsip kemerdekaan. Namun, kata dia, arsip-arsip ini belum lengkap karena masih dimiliki perorangan dan belum diserahkan ke pemerintah atau ANRI.

"Soal jumlah kami sudah banyak sekali. Masuklah kita merambah ke koleksi kemerdekaan. Itu pun tidak lengkap karena kesadaran yang belum tumbuh maksimal dari masyarakat. Seharusnya mereka menyerahkan ke kami oleh UU, akhirnya ada yang hilang dan tidak ditemukan," jelas dia.

ANRI bekerja tiap hari untuk mengawetkan dan menjaga arsip. Semua file digandakan ke media digital dan itu pun tidak mudah.

"Semua ada yang ada di sini mengalihkan ke media digital itu tidak mudah dan cepat karena kami banyak kendala teknis bahasa, fisik perlu diperbaiki, dan belum selesai," kata Taufik.

Masyarakat yang kurang sadar akan nilai keberadaann arsip juga dikhawatirkan oleh ANRI. Oleh karenanya, daripada arsip yang bernilai sejarah bangsa disimpan pribadi dan khawatir rusak akan lebih baik diserahkan ke ANRI untuk dijaga dan lestarikan.

"Marilah masyarakat kesadaran ini ditumbuhkembangkan untuk melengkapi koleksi yang ada di negeri ini. Kalau sudah ada di kita akan diselamatkan dan melestarikan arsip itu di penyimpanan kami. Kami olah semuanya," kata dia.

Perjuangan ANRI menjaga keberadaan arsip butuh dukungan dan kesadaran kita semua. Arsip-arsip yang dijaga dan amat vital di sini, antara lain naskah Proklamasi asli hingga Supersemar. detikcom akan mengupas sepak terjang ANRI, bagaimana mereka merawat dokumen negara dan bagaimana pariwisata bisa menjadi jembatan antara ANRI dan masyarakat Indonesia.