Selasa, 17 Desember 2019

Legenda Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan

 Sebagai ibukota kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan adalah kota yang memiliki ciri khas tersendiri. Cerita asal usul daerah ini sungguh unik.

Konon kisah cerita legenda asal usul nama 'Tapaktuan' berasal dari Tuan Tapa yang keluar dari goa karena marah melihat naga yang memporakporandakan dan memecah belah daerah. Pada waktu Tuan Tapa hendak membunuh sang naga, terjadi kejar-kejaran antara Tuan Tapa dan sang naga.

Maka pada suatu ketika, berbekaslah tapak kaki Tuan Tapa ini. Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki sangat berjauhan, dibatasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.

Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut di atas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah.

Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebih kurang berjarak 500 meter. Diberilah nama daerah yang terdapat jejak "Tapak Tuan Tapa" itu dengan nama kota "Tapak Tuan", atau juga sering disebut "Kota Naga Tapak Tuan".

Ukuran jejak kaki yang asli tentu saja sudah pudar termakan waktu, agar tetap menjaga kelestarian dan cerita rakyat ini, dibuatlah replikanya yang berada bersebelahan dengan yang asli.

Untuk menuju lokasi tapak ini sudah dibuat jalan yang aman namun dikarenakan saat ini jalan tersebut sedang direnovasi, jadi buat traveller yang ingin melihat langsung ke lokasi tapak harus melewati jalan berbatu yang besar dan harus lebih hati-hati karena medan yang licin dan berhadapan langsung dengan lautan lepas.

Jika traveler pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah traveler belum sampai ke Tapak Tuan, di dukung dengan panorama alam yang sangat luar biasa, Sebagai catatan penting, bahwa Tapak Tuan merupakan salah satu Kota terindah di Aceh.

Jadi, buat yang penasaran, yuk langkahkan kaki ke sana!

Kota Terbaik Buat Liburan Musim Panas di Jepang

Nama Akiya mungkin belum sepopuler Osaka atau Kyoto. Tapi di kota kecil ini, traveler bisa merasakan liburan musim panas yang terbaik.

Mau liburan musim panas namun takut panas? Mau berselancar namun belum mahir atau malah belum bisa sama sekali? Mau menikmati hangatnya pasir sembari mengajak si kecil bermain di pantai namun takut tidak kebagian tempat?

Nah jangan khawatir, semua yang diinginkan bisa dinikmati di Akiya.

Dimana sih Akiya? Sepertinya jarang terdengar?

Kota kecil Akiya ada di Kanagawa Prefecture, Jepang. Lokasinya setelah Yokohama, pastinya dapat di akses dengan mudah dari pusat kota Tokyo.

Dari Oshiage (Tokyo Sky Tree Station) pilihlah kereta menuju stasiun Shin-Zushi, dengan jarak tempuh sekitar 1 jam 29 menit namun kita tidak perlu berganti kereta, cukup duduk nyaman di kereta yang sama.

Nah, setelah kereta berhenti di Shin-Zushi, ikuti tanda menuju South-Exit (Pintu Keluar Selatan) dan berhenti di bus stop nomor 2. Setiap lima belas menit ada bis yang menuju Akiya, biayanya cuma 180 Yen.

Menaiki bis juga sangat nyaman di Akiya, ada informasi dalam bahasa inggris pada setiap bus-stop. Jadi jangan khawatir kalo tidak mengerti huruf Kanji.

Selama perjalananpun mata akan dimanjakan dengan panorama yang indah, laut yang tenang, lembutnya angin yang menelisik ujung-ujung jendela bis yang memang dibiarkan terbuka. Suhu yang berkisar 23-27 derajat Celcius.

Lebih kurang 20 menit kita sudah berada di Akiya, pasirnya bersih dan hangat, ombaknya menderu pelan, beberapa turis lokal membawa turun papan selancar dan ada juga yang sedang merakit sailing-boat, deretan payung biru sepanjang pantai mulai dipancang.

Beberapa anak-anak mulai berkejaran dengan ombak, topi-topi lebar menghiasi tas rotan, ada semerbak aroma yakitori di ujung dermaga. Hmm...sepertinya liburan musim panas baru saja dimulai.

Murah dan Indah, Ini Pantai Favorit Warga Raja Ampat

Raja Ampat punya pantai-pantai nan cantik. Salah satunya Pantai Saleo yang murah dan indah, sehingga jadi favorit masyarakat setempat.

Pantai Saleo merupakan salah satu spot wisata favorit bagi masyarakat Waisai dan pengunjung yang datang dari berbagai kota. Saat hari libur dan akhir pekan, pantai ini begitu ramai dan penuh sesak oleh pengunjung.

Letaknya sangat strategis, dekat dengan Waisai dan bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua, kira-kira 15 menit perjalanan.

So, untuk masuk ke lokasi pantai ini, para pengunjung cukup membayar uang parkir, 10 ribu rupiah untuk kendaraan roda dua dan 20 ribu rupiah kendaraan roda empat.

Aktivitas yang biasa dilakukan ditempat ini dalah berenang pada tepian yang dangkal dengan hamparan pasir putihnya, dan berfoto dengan latar warna biru laut dan pasir putih yang mengkilau.

Jika para pengunjung Lelah, maka bisa beristrahat pada honai-honai (tenda dari kayu untuk berinstrahat santai) yang berjejer di pinggir pantai sambil menikmati kopi hitam dan pisang goreng.

Di tempat ini ada dua kedai kopi dan salah satunya menyediakan layanan wifi. Wajib dicoba kalau liburan ke Raja Ampat.

Legenda Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan

 Sebagai ibukota kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan adalah kota yang memiliki ciri khas tersendiri. Cerita asal usul daerah ini sungguh unik.

Konon kisah cerita legenda asal usul nama 'Tapaktuan' berasal dari Tuan Tapa yang keluar dari goa karena marah melihat naga yang memporakporandakan dan memecah belah daerah. Pada waktu Tuan Tapa hendak membunuh sang naga, terjadi kejar-kejaran antara Tuan Tapa dan sang naga.

Maka pada suatu ketika, berbekaslah tapak kaki Tuan Tapa ini. Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki sangat berjauhan, dibatasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.

Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut di atas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah.

Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebih kurang berjarak 500 meter. Diberilah nama daerah yang terdapat jejak "Tapak Tuan Tapa" itu dengan nama kota "Tapak Tuan", atau juga sering disebut "Kota Naga Tapak Tuan".

Ukuran jejak kaki yang asli tentu saja sudah pudar termakan waktu, agar tetap menjaga kelestarian dan cerita rakyat ini, dibuatlah replikanya yang berada bersebelahan dengan yang asli.

Untuk menuju lokasi tapak ini sudah dibuat jalan yang aman namun dikarenakan saat ini jalan tersebut sedang direnovasi, jadi buat traveller yang ingin melihat langsung ke lokasi tapak harus melewati jalan berbatu yang besar dan harus lebih hati-hati karena medan yang licin dan berhadapan langsung dengan lautan lepas.

Jika traveler pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah traveler belum sampai ke Tapak Tuan, di dukung dengan panorama alam yang sangat luar biasa, Sebagai catatan penting, bahwa Tapak Tuan merupakan salah satu Kota terindah di Aceh.

Jadi, buat yang penasaran, yuk langkahkan kaki ke sana!