Senin, 16 Desember 2019

Jelajahi Keindahan Bromo Tengger Semeru

Menuju penghujung tahun, saatnya mulai menyusun rencana liburan akhir tahun. Salah satu destinasi wisata yang patut dicoba adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan wishlist destinasi wisata saya sejak lama dan baru tercapai di penghujung akhir tahun 2018 kemarin bersama keluarga. Awal cerita perjalanan kami ke Bromo diawali dengan keinginan saya yang memang sudah lama ingin kesana.

Alasannya adalah karena kami tinggal di Jawa Timur, tetapi belum pernah ke Bromo. Padahal dari banyak cerita ataupun foto yang berlalu lalang di media yang menampilkan keindahannya. Akhirnya bertepatan saat libur akhir tahun, saya ambil cuti tahunan dan kami sekeluarga memutuskan untuk mengekspolre Bromo. Kami sengaja tidak memesan jasa travel agent untuk perjalanan ini karena memang niat ingin mengeksplore alam dengan bebas tanpa terbatas dengan waktu.

Dini hari sebelum berangkat, saya memesan hotel dari salah satu aplikasi Online Travel Agent (OTA). Berhubung rencana perginya tidak disusun dari jauh-jauh hari dan sudah mendekati akhir tahun, hotel yang tersedia di aplikasi pun sudah terbatas. Panduan saya dalam memilih hotel adalah semakin dekat dengan tempat wisata maka semakin baik. Jadi, saya memilih hotel yang jaraknya kurang lebih hanya sekitar 5 km di daerah Wonokerto, Probolinggo.

Perjalanan menuju Probolinggo melalui jalur Pantura Pasuruan cukup lancar. Ketika memasuki perjalanan ke arah Wonokerto, hari sudah mulai malam, kami tidak memburu waktu untuk cepat tiba di hotel karena meningat perjalanan yang kami tempuh memang jauh. Kami tetap fokus di perjalanan dan berhati-hati.

Hal yang kembali membuat perjalanan ini semakin berkesan adalah lokasi Hotel yang saya pilih paling dekat dengan lokasi wisata Gunung Bromo, ternyata sudah berada di lereng Gunung. Medan yang kami lewati juga semakin sulit karena jalanannya berkelok-kelok dan hari sudah gelap.

Untuk mengelilingi Bromo, kami diberitahu harus menyewa Jeep yang nanti akan sekaligus dipandu oleh sopirnya ke lokasi wisata. Karena ternyata di Taman Nasional Gunung Bromo ini banyak spot-spot wisata yang bisa dikunjungi selain melihat puncak Gunung Bromo. Kami meminta bantuan pihak Hotel jika bisa membantu mencarikan persewaan Jeep.  Pihak hotel menyanggupi dan kami sudah harus stand by untuk dijemput jam 3 pagi.

Tepat pukul 3 pagi kami sudah siap untuk mengeksplore Bromo sampai rasa kantuk dan lelah karena baru saja beristirahat sebentar tidak terasa. Selama di Jeep kami dibriefing bahwa kami akan dibawa ke 4 tempat pemberhentian yaitu Seruni Point, Padang Savana, Pasir Berbisik dan terakhir Puncak Bromo.

Menuju tempat pemberhentian pertama yaitu Seruni Point, di sisi kiri dan kanan jalan sudah berjejer mobil Jeep dari wisatawan lain yang juga sudah siap untuk menantikan keindahan matahari terbit. Tak lupa, kami sudah siaga lengkap dengan berpakaian tebal karena udara sangat dingin. Kami dibawa ke tempat yang lebih tinggi oleh pak supir dan dipilihkan best view untuk melihat sunrise. Sekitar pukul 04.30 perlahan-lahan langit mulai terlihat cahaya, meskipun ada kabut tetapi pergantian menit membuat cahaya matahari semakin menyinari puncak Bromo.

5 Pantai Asyik di Yogyakarta dan Sekitarnya (2)

3. Pantai Wediombo

Kata Wediombo terdiri dari 2 kata yang memiliki arti. Wedi yang bermakna pasir dan Ombo: luas, sehingga Wediombo memiliki arti pasir yang luas. Sesuai namanya, pantai Wediombo memiliki garis pantai yang sangat luas, dan mungkin yang terluas di DIY.

Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Gunung Kidul, DIY ini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan karena fasilitas yang lengkap dan memadai. Traveler juga bisa melakukan banyak aktivitas di sini. 

Ikon dari pantai Wediombo adalah adanya laguna yang berada di sudut timur area pantai Wediombo. Laguna ini menjadi daya tarik ampuh untuk menggaet wisatawan.

Selain menyajikan pemandangan indah pantai ini juga memberikan sensasi mendebarkan. Terlebih jika air laut pasang maka beberapa menit sekali akan datang ombak besar yang menghantam dinding karang dan airnya menyembur keatas laguna.

4. Pantai Glagah

Pantai Glagah terletak di ujung barat propinsi DIY. Letaknya tidak jauh dari perbatasan DIY dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tepatnya berada di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, DIY. 

Pantai Glagah dikenal memiliki gelombang ombak tinggi, oleh karenanya, pantai ini memiliki tetrapod/ sea wall yang berfungsi sebagai pemecah gelombang ombak. Tetrapod di Pantai Glagah dipasang mengelilingi dua buah dermaga yang menjadi ikon dari pantai ini.

Kedua dermaga yang letaknya menjorok ke laut tersebut menjadi spot favorit ketika berkunjung ke pantai Glagah. Sensasi dari hempasan ombak tinggi ketika menabrak sea wall menjadi momen yang ditungu-tunggu, di mana cipratan air yang terbawa angin membasahi siapapun disekitar dermaga. Menjelang sore, dermaga pantai Glagah semakin ramai dipadati pengunjung untuk menjadi saksi tenggelamnya sang surya ditengah lautan.

5. Pantai Widodaren

Jika ingin merasakan gregetnya diterjang ombak di atas tebing, datanglah ke pantai Widodaren yang terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, DIY. Untuk mencapai pantai Widodaren, pengunjung harus trekking terlebih dahulu melewati area perbukitan, lokasinya yang jauh dari jalan raya ataupun area perkampungan membuat perjalanan menuju pantai ini terasa begitu spesial. 

Dari atas tebing Pantai Widodaren, pengunjung bisa melihat dan merasakan sensasi ombak yang melambung belasan meter, ombak yang melambung kemudian membasahi bebatuan karang yang berada diatas tebing. Terciptalah genangan air asin disela-sela bebatuan, sebuah fenomena unik yang jarang ditemui di pantai lain. Pengunjung juga bisa menyaksikan lukisan alam karya Sang Pencipta ditemani teriknya matahari, suara gemuruh ombak dan sepoi angin yang meraba kulit.

Yang perlu diingat dan diterapkan ketika Kita berkunjung ke sebuah tempat wisata adalah selalu menjaga kebersihan, karena sudah menjadi tugas bersama untuk merawat dan menjaga kebersihan dari suatu lokasi wisata. Banyak wisata pantai yang belum dikelola secara maksimal oleh warga ataupun pemerintah, bahkan beberapa diantaranya masih sangat alami. 

Ketika kita berkunjung untuk menikmati keindahan dilokasi tersebut, jangan lupa untuk membawa kembali sampah yang kita bawa, baik itu sampah kemasan makanan ataupun sampah lainnya. Begitu pula ketika Kita berkunjung ke lokasi wisata yang sudah dikelola dan memiliki fasilitas penunjang, maka buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan.