Senin, 16 Desember 2019

Pulau Padar, Ikon Labuan Bajo yang Tak Pernah Pudar

Labuan Bajo punya ikon cantik yang hampir semua traveler tahu. Apalagi kalau bukan Pulau Padar yang kecantikannya tak pernah pudar.

Pulau Padar yang terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Ini adalah pulau ketiga terbesar setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Terdapat empat pulau kecil dengan panorama yang memukau jika dilihat dari atas bukit tertinggi Padar.

Pulau Padar mempunyai luas 14,09 km2. Pulau ini selain menjadi tempat tinggal komodo juga di huni hewan lainnya. Ada burung elang, alap-alap, burung gereja, kuntuldan walet. Kemudian reptil selain komodo yaitu ular dan penyu.

Ada juga rusa dan kalong. Untuk tumbuhan, pohon bambu, pohon asam dan bakau banyak tumbuh di sini. Tidak ada manusia yang tinggal di pulau ini.

Kegiatan yang dapat di lakukan di sini adalah treking ke Bukit Padar untuk melihat pemandangan yang memukau di bawahnya. Selain itu kita dapat melakukan snorkling melihat terumbu karang dan penyu di pantainya. Atau sekedar melihat pemandangan berbagai macam burung yang beterbangan.

Untuk menuju ke Pulau Padar kita dapat menyewa kapal layar atau mengikuti trip sailing komodo seperti yang saya lakukan. Kapal berlayar dari Pelabuhan Dermaga Ujung Labuan Bajo.

Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam berlayar menuju Pulau Padar. Kapal layar tidak dapat merapat ke bibir pantai Pulau Padar untuk menghindari rusaknya terumbu karang. Sehingga kita akan berpindah ke kapal motor kecil di tengah laut. Sesudah sampai, perjalanan dilanjutkan dengan treking menuju Bukit Padar.

Waktu yang di anjurkan untuk datang ke Pulau Padar dan melakukan treking adalah pagi hari sebelum jam 11.00 WITA. Hal ini untuk menghindari cuaca panas terik dari matahari sehingga dapat mengakibatkan kelelahan dan dehidrasi.

Saat ini jalur treking menuju Bukit Padar, tersedia anak tangga yang di bangun secara permanen. Jumlah undakan anak tangga mencapai seribu. Kondisi jalur undakannya ada yang landai dan ada yang mendaki. Sehingga di butuhkan stamina fisik dan kekuatan kaki yang memadai.

Karena sudah terdapat jalur treking, maka tidak terdapat hambatan berarti untuk menuju puncak bukit. Selain persiapan fisik, dianjurkan memakai alas kaki yang nyaman sesuai untuk treking.

Kemudian bawalah pelindung kepala seperti topi atau payung dan kaca mata untuk menghalau pandangan dari sinar matahari. Jangan lupa membawa air minum dalam botol secukupnya. Karena cuaca sangat panas, sebaiknya lindungi kulit dengan menggunakan tabir surya. Hal ini untuk menghindari kulit menjadi ruam kemerahan.

Waktu 15 - 20 menit dibutuhkan untuk menuju puncak bukit. Lelah terbayar jika sudah sampai di atas. Pada waktu itu sedang musim penghujan sehingga Pulau Padar dengan gugusan pulau mempunyai warna hijau dan dibawah sana terdapat panorama tiga cekungan danau dengan gradasi warna airnya yang berbeda.

Kita juga dapat melihat kumpulan kapal layar yang sedang melepas jangkar di tengah laut.Puncak Bukit Padar menjadi spot foto instagramable sebagai penanda jika kita sudah menjejakkan kaki ke Labuan Bajo. Jadi jangan lupa berswafoto jika sudah sampai puncak bukit Pulau Padar. Namun tetap waspada dan perhatikan langkah kaki supaya tidak terpleset jatuh.

Jika sudah selesai berswafoto saatnya untuk turun. Rasa lelah dan dahaga pasti menerpa. Namun jangan khawatir, di bawah bukit terdapat beberapa penjual buah kelapa muda segar yang siap kita minum airnya.

Rasa kelapa mudanya sangat segar dan manis. Sehingga tubuh menjadi bugar kembali. Bagaimanan sudah siap berwisata ke Pulau Padar?

Seharian di Semarang, Bisa ke Mana Saja?

Ada beberapa pilihan destinasi yang bisa dikunjungi saat liburan singkat di Semarang. Dari wisata selfie, hingga wisata menguji nyali, ini rekomendasinya:

Jika wisatawan sudah pernah berkeliling kota Semarang menikmati wisata kotanya, maka kali ini pergi lah agak jauh. Di daerah Bandungan terdapat banyak lokasi wisata yang layak didatangi.

Kawasan Bandungan dengan suasana sejuk pegunungan menawarkan keindahan alam pegunungan dengan beraneka spot berfoto. Salah satu lokasi itu adalah Ayanaz Gedong Songo.

Sesuai namanya, lokasi ini memang menjadi satu dengan Candi Gedong Songo, jadi untuk menuju ke sini pengunjung harus membeli tiket candi Gedong Songo dan tiket masuk Ayanaz.

Ayanaz Gedong Songo sendiri tidak terlalu besar, tetapi memiliki banyak spot cantik untuk berfoto. Terlebih dengan latar belakang pegunungan yang ada di tempat ini. Balon udara, gelembung dan tempat duduk di tengah kolam adalah beberapa spot yang menarik dan menjadi primadona pengunjung untuk berfoto . Tak heran saat sedang ramai, pengunjung yang ingin berfoto harus antri dengan pengunjung lain.

Tempat berikutnya yang layak didatangi adalah wisata Bukit Sepakung yang terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Lokasi wisata ini memang cukup jauh, melewati jalan kecil yang menanjak.

Pastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima baik roda 4 maupun roda 2, karena selain menanjak, di beberapa tempat jalannya juga berkelok tajam.

Wisata Bukit Sepakung yang terletak di ketinggian menawarkan sensasi uji nyali. Di sini terdapat ayunan yang cukup besar dan tinggi yang mengarah ke tebing. Selain itu juga terdapat wahana Ondo Langit berupa tangga yang menempel pada dinding batu.

Kedua wahana ini memerlukan keberanian pengunjung yang ingin mencoba dan tentu saja untuk naik wahana ekstrem ini. Telah disiapkan alat pengaman sehingga pengunjung tidak perlu cemas.

Pulau Padar, Ikon Labuan Bajo yang Tak Pernah Pudar

Labuan Bajo punya ikon cantik yang hampir semua traveler tahu. Apalagi kalau bukan Pulau Padar yang kecantikannya tak pernah pudar.

Pulau Padar yang terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Ini adalah pulau ketiga terbesar setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Terdapat empat pulau kecil dengan panorama yang memukau jika dilihat dari atas bukit tertinggi Padar.

Pulau Padar mempunyai luas 14,09 km2. Pulau ini selain menjadi tempat tinggal komodo juga di huni hewan lainnya. Ada burung elang, alap-alap, burung gereja, kuntuldan walet. Kemudian reptil selain komodo yaitu ular dan penyu.

Ada juga rusa dan kalong. Untuk tumbuhan, pohon bambu, pohon asam dan bakau banyak tumbuh di sini. Tidak ada manusia yang tinggal di pulau ini.

Kegiatan yang dapat di lakukan di sini adalah treking ke Bukit Padar untuk melihat pemandangan yang memukau di bawahnya. Selain itu kita dapat melakukan snorkling melihat terumbu karang dan penyu di pantainya. Atau sekedar melihat pemandangan berbagai macam burung yang beterbangan.

Untuk menuju ke Pulau Padar kita dapat menyewa kapal layar atau mengikuti trip sailing komodo seperti yang saya lakukan. Kapal berlayar dari Pelabuhan Dermaga Ujung Labuan Bajo.

Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam berlayar menuju Pulau Padar. Kapal layar tidak dapat merapat ke bibir pantai Pulau Padar untuk menghindari rusaknya terumbu karang. Sehingga kita akan berpindah ke kapal motor kecil di tengah laut. Sesudah sampai, perjalanan dilanjutkan dengan treking menuju Bukit Padar.

Waktu yang di anjurkan untuk datang ke Pulau Padar dan melakukan treking adalah pagi hari sebelum jam 11.00 WITA. Hal ini untuk menghindari cuaca panas terik dari matahari sehingga dapat mengakibatkan kelelahan dan dehidrasi.

Saat ini jalur treking menuju Bukit Padar, tersedia anak tangga yang di bangun secara permanen. Jumlah undakan anak tangga mencapai seribu. Kondisi jalur undakannya ada yang landai dan ada yang mendaki. Sehingga di butuhkan stamina fisik dan kekuatan kaki yang memadai.