Senin, 02 Juni 2014

Manfaat Ciuman dalam Sebuah Hubungan

Ciuman menjadi salah satu cara menunjukkan rasa cinta kepada pasangan. Beberapa orang juga melakukan ciuman lebih dulu untuk meningkatkan gairah seks sebelum bercinta. Ciuman memang memiliki manfaat positif untuk hubungan asmara. Tidak hanya itu, ciuman juga bagus untuk kesehatan. Berikut alasan mengapa ciuman dengan pasangan itu penting.

1. Meningkatkan Perasaan Cinta

Menurut psikolog Dr. Samir Parikh, ciuman akan membuat pasangan merasa dicintai, memiliki, dan merasa lebih nyaman. Bagi sebagian pria, ciuman merupakan ungkapan cinta kepada wanita yang dikasihinya. Oleh karena itu pasangan menikah disarankan untuk berciuman setidaknya sehari satu kali.

2. Menghilangkan Stres

Salah satu pentingnya ciuman dalam hubungan asmara adalah menghilangkan stres. Berciuman mencegah produksi hormon stres yaitu glukokortikoid. Hormon itulah yang menyebabkan tekanan darah tinggi, lemah otot dan insomnia. Para peneliti juga mengungkapkan bahwa ciuman lebih dari 3 menit akan merangsang tubuh yang menghasilkan rantai kimiawi untuk menghancurkan hormon penyebab stress. Oleh karena itu, ketika suami pulang kerja dengan ekspresi lelah coba berikan ia ciuman.

3. Melancarkan Aliran Darah

Samir juga mengatakan bahwa ciuman bagus untuk kesehatan tubuh Anda. "Efeknya positif secara fisik, mental, dan spiritual sehingga meningkatkan kesehatan secara holistik. Ciuman juga memicu naiknya detak jantung, melancarkan aliran darah, meningkatkan metabolisme tubuh," tuturnya.

4. Membantu Merawat Gigi

Dunia medis telah mengakui bahwa ciuman bisa meningkatkan produksi saliva atau air liur. Saliva berfungsi membersihkan sisa-sisa makanan dari permukaan gigi sekaligus menurunkan tingkat keasaman yang menyebabkan gigi rusak atau keropos. Air liur juga mencegah pembentukan plak pada gigi.

"Apapun yang bisa meningkatkan saliva akan membantu mengurangi keasaman pada mulut yang bisa merusak gigi, termasuk berciuman. Produksi saliva yang cukup juga mencegah gigi berlubang," tutur pakar kesehatan giri Dr. Vandana Jyoti.

5. Bagus untuk Paru-paru

Setelah berciuman, biasanya nafas menjadi lebih cepat. Rata-rata setelah berciuman, orang akan menghirup dan membuang nafas 60 kali dalam satu menit. Sedangkan dalam keadaan normal, hanya 20 kali tiap satu menit. Menghirup dan membuang nafas lebih sering akan mencegah berbagai gangguan di paru-paru.

Kamis, 29 Mei 2014

Cukup Berarti Kamu Berhenti Membandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Hampir setiap waktu kita selalu membandingkan diri dengan orang lain. Tapi, pernahkah Anda bertanya apa alasannya?

Mengapa Anda sering mengintip laman Facebook teman dan merasa inferior karenanya? Mengapa saat melihat foto-foto orang lain yang lebih langsing, sedang berlibur, atau tampil dengan rambutnya yang berkilau kita malah merasa minder?

Jika kita mau jujur, alasan utama mengapa kita sering membandingkan diri dengan orang lain adalah karena kita mencari hal-hal di luar yang bisa membuat kita merasa lebih baik menjadi diri kita. Karena menjadi diri kita saat ini tidak cukup, tidak pernah cukup.

Memang memiliki seorang role model yang menginspirasi kita untuk tidak takut menulis buku atau mencoba ikut lari marathon bisa berdampak positif dan menyehatkan. Tetapi jika hobi Anda mengintip kehidupan orang lain justru menghasilkan rasa frustasi, iri, atau merasa tidak cukup baik, ini adalah tanda Anda harus berhenti membandingkan diri.

Mulailah melihat ke dalam diri dan kenali kebenaran sejati. Dari pada fokus pada hal-hal di luar, cobalah menyelami diri lebih dalam. Dengan demikian Anda akan lebih menghargai dan mensyukuri apa yang sekarang dimiliki.

Berikut 5 cara yang bisa kita lakukan untuk lebih terhubung dengan diri sendiri dan berhenti membandingkan.

1. Biarkan mengalir


Hampir setiap hari kita dibombardir oleh informasi atau berita dari media, teman, iklan, keluarga, atau rekan kerja. Tanpa sadar hal itu bisa mendikte bagaimana kita harus hidup. Cobalah untuk tetap sadar dan membiarkan semua informasi itu mengalir keluar dan tak perlu diserap.


2. Dengarkan hati


Kita lebih mudah mendengarkan suara-suara di sekitar kita dibanding dengan suara hati sendiri. Cobalah secara aktif bertanya pada diri sendiri, apa yang sebenarnya Anda inginkan? Apa yang benar-benar Anda pikirkan? Jawaban yang muncul akan mengejutkan Anda.


3. Matikan


Cobalah berpuasa gadget satu hari dalam seminggu, dengan demikian Anda akan lebih peka pada hal-hal di sekitar Anda. Salah satu bonusnya adalah Anda menjadi lebih dekat dan benar-benar hadir untuk orang-orang tercinta.


4. Waktu hening


Cara terbaik untuk terhubung dengan diri sendiri adalah membuat waktu hening. Ini bisa berarti Anda melakukan meditasi, yoga, atau hanya duduk diam menikmati alam. Setiap aktivitas yang membantu Anda fokus pada pernapasan akan membuat Anda lebih mudah masuk ke dalam diri.


5. Menerima diri


Langkah akhir untuk menghentikan sikap suka membandingkan diri adalah menerima apa adanya diri kita, baik dan buruknya, tanpa menghakimi. Terima juga kebaikan dan keburukan orang lain, bisa jadi teman yang Anda anggap orang paling beruntung sebenarnya memiliki masalah sendiri, atau teman kerja yang sangat menyebalkan itu juga memiliki kebaikan hati.